Grid.ID – Ali Imron, terpidana kasus bom bali, baru-baru ini mengungkapkan beberapa hal terkait aksi terorisme.
Dilansir dari Tribunnews, Ali Imron mengatakan dirinya sudah menjadi teroris sebelum berdirinya ISIS.
Ia mengaku dirinya bukanlah bagian dari ISIS melainkan dari Jaringan Islamiyah (JI) yang ternyata berbeda dengan ISIS.
Menurut pengakuannya, JI berhubungan dengan Alqaidah dan JAD (Jaringan Ansarut Daulah) merupakan kroni dari ISIS.
BACA Ramalan Zodiak Buat Besok Sabtu 19 Mei, Hati-hati Buat Leo dan Selamat Buat Libra ya!
Ali Imron (dari Jaringan Islamiyah) menyebut jika bom-bom yang selama ini dilancarkan didasarkan karena adanya kericuhan terhadap kaum islam.
Contohnya, bom gereja dilancarkan karena sebelumnya ada kerusuhan di Ambon dan Poso.
Selain itu bom Bali karena penyerangan Amerika terhadap Afganistan.
Besar kemungkinan, pada saat bom Bali, banyak orang Amerika di sana.
BACA Negara Terapung Pertama di Dunia Akan Diluncurkan di Samudra Pasifik pada 2022, Tertarik Pindah?
Dari akun instagram rohi silalahi @silalahirosi, salah satu News Director Kompas TV, Ali Imron menuturkan hal tak terduga.
“Sebenarnya berapa lama sih yang dibutuhkan oleh remaja atau usia-usia muda lainnya untuk menerima paham ini dan kemudian tergerak begabung dengan kelompok terror?”, tanya Rosi.
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Source | : | Instagram,tribunnews |
Penulis | : | Yuliana Sere |
Editor | : | Yuliana Sere |