Grid.ID - Jalan bebas hambatan alias tol Trans Jawa, dipastikan jadi tujuan pemudik tahun ini.
Namun buat yang mau sambil traveling, jalan darat (non tol) lebih afdol.
Ada 2 jalur yang biasa dipakai mudik arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Salah satunya adalah jalur pantura alias pantai utara.
Sesuai dengan nama jalurnya, maka perjalanan mudik akan menyusuri kota-kota di sepanjang kawasan pantai utara.
Mudik sambil traveling di jalur pantura, kota tujuan pertama adalah Cirebon, Jawa Barat.
(BACA JUGA : Kandungan Vitamin Pada Buah Kiwi Bisa Atasi Asma Saat Puasa)
Traveling di kota yang jaraknya 216 km dari Jakarta ini, kamu bisa mengunjungi Keraton Kasepuhan.
Disini bisa dilihat percampuran arsitektur berbagai budaya, mulai dari China, Eropa, dan Hindu.
Seperti arsitektur Hindu yang dapat dilihat dari gapura dan juga desain ornamen dinding keraton yang menggunakan keramik Belanda dan beragam motif khas.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat koleksi benda-benda peninggalan kesultanan seperti kereta kesultanan, pedang, dan juga aneka benda kuno di Museum Benda Kuno dan juga Museum Kereta Singa Barong.
(BACA JUGA : Jangan Minum Es Untuk Buka Puasa, Ternyata Bikin Reaksi Tubuh Jadi Begini, Kenapa sih?)
Soal kuliner, salah satu yang jadi khas Cirebon adalah Nasi Jamblang.
Ciri khas dari kuliner ini adalah nasi putihnya yang dibungkus dengan daun jati.
Hal itu yang konon membuat aroma nasi putihnya berbeda dengan yang biasa.
Ada beberapa tempat yang topbgt, buat menikmati nasi jamblang.
Nasi Jamblang Mang Dul yang adanya di seberang Grage Mall, Nasi Jamblang milik Hj. Sumarni alias
Jamblang Pelabuhan, yang ada di area pintu pelabuhan Cirebon, di samping Taman Ade Irma Suryani.
Dan juga ada Nasi Jamblang Ibu Nur, lokasinya tidak begitu jauh jauh dari Stasiun Cirebon Kejaksan, stasiun kereta api utama Cirebon.
Kuliner lainnya yang nggak kalah menantang seperti empal gentong, nasi lengko, docan, empal asem dan tahu gejrot.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |