Grid.ID – Meski figur pahlawan dalam negeri sangat jarang diangkat dalam karya popular, seperti komik dan film. Namun Marcella Zalianty melalui bendera Keana Film cukup percaya diri memperkenalkan pahwalan perempuan dari Aceh, Keumalahayi.
Timnya tengah mempersiapkan sebuah film layar lebar dalam bentuk drama epik tentang sosok Keumalahayati, laksamana perempuan pertama di dunia.
“Keumalahayati bukanlah sosok perempuan yang menerima nasib, melainkan ikut menentukan nasibnya sendiri,” kata aktris dan sutradara Indonesia dalam peluncuran komik berjudul sama dengan film yang direncanakannya di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta pada Senin (21/5/2018) lalu.
Komik berjudul “Keumalahayati” tersebut digagas Marcela untuk diperkenalkan kepada generasi millenials bahwa ada sosok perempuan yang hebat yang mendapat julukan srikandi samudra dan pengawal laut kerajaan Aceh.
“Mungkin bisa disebut laksamana laut perempuat pertama di dunia,” tegasnya saat meluncurkan komik yang diterbitkan KPG, penerbit di bawah bendera Gramedia tersebut.
Sebelum memersiapkan penggarapan versi layar lebarnya, Keana Film bersama Gramedia meluncurkan komik Keumalahayati, laksama perempuan pertama sebagai prolog ceritanya!
Menurut Marcela, komik dan film bisa menjadi salah satu cara memperkenalkan generasi millennial mengenal figur pahlawan perempuan abad 16 tersebut.
Ia percaya, sudah saatnya anak muda mengenal tokoh pahlawan perempuan, tak hanya kenal superwoman, wonder woman atau Mulan, Keumalahati juga bisa menjadi figur contoh lainnya.
Komik setebal 40 halaman itu diilustrasikan oleh Ardian Syaf, komikus yang pernah menggarap komik-komik superheroes legendaris dunia, seperti Superman, Batman, Green Lantern, dan X-Men terbitan Marvel dan DC Comics, bersama dengan Aris Naka Abee, ilustrator asal Yogyakarta.
Meski kisah dalam komik Keumalahayati dikemas fiksi oleh penulis Edna Caroline Pattisina, pemenang KASAU Award 2017 bidang jurnalistik, kisah dalam komik yang risetnya digarap Habibie Yukezain ini punya latar sejarah yang kuat, terlebih Aceh.
Tak heran, komik Keumalahayati ini bakal menjadi prolog cerita dalam filmnya nanti.
Komik ini berlatar tahun 1592 di mana Belanda dan Inggris sedang gencarnya menacri jalur ke timur untuk menelusuri jejak Portugis, dimana negara tersebut telah menguasai Malaka 1511.
Malahayati lahir sebagai spirit perempuan. Ia menjadi tauladan pada peran pereempuan dalam menjaga kedaulatan tanah airnya. Di situ, perempuan bukan lagi tanah yang menunggu dan menumbuhkan, tetapi laut yang menyuarakan keberanian, sebba harga diri tanah airnya adalah harga dirinya sebagai perempuan. (*)
7 Bulan Berjuang, Nikita Mirzani Terharu Berhasil Bawa Lolly dan Penjarakan Vadel Badjideh