Grid.ID - Belum banyak orang tahu, tidak semua makanan boleh di makan di pesawat.
Ada makanan yang dianjurkan untuk tidak di makan karena bisa mengganggu kenyamanan diri sendiri dan orang lain.
Nah kira-kira makanan apa saja ya yang tidak baik di makan di pesawat dikutip dari Reader's Digest?
Bawang-bawangan
Senyawa allyl methyl disulfide dalam bawang merupakan salah satu penyebab bau nafas ‘bawang’.
(BACA JUGA : Daimaru Kyoto dan Daimaru Umeda, Surga Belanja di Jepang!)
Senyawa itu memerlukan waktu hingga 24 jam untuk dikeluarkan dari tubuh, sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi bawang saat naik pesawat.
Nah, kalau memang sangat berhasrat mengonsumsi bawang-bawangan, kini ada solusi untuk mengatasinya agar terhindar dari bau nafas ‘bawang’.
Menurut Sheryl Barringer, Profesor dan Ketua Departemen Ilmu Pangan di Ohio State University, cukup mengonsumsi apel mentah atau daun mint untuk menghilangkan bau nafas setelah menyantap bawang.
Kopi
Sebagian orang terbiasa menenggak segelas kopi sebelum penerbangan.
(BACA JUGA : 4 Bahaya yang Muncul Jika Wanita Depresi dan Stres Berat Selama Kehamilan)
Namun itu bukan ide yang baik. Pasalnya, dua jam setelah itu, justru akan mengganggu orang di samping tempat duduk lantaran bulak-balik kamar kecil dan merasa gelisah.
Sebuah studi 2017 di jurnal Frontiers in Nutrition menemukan, enam miligram kafein per kilogram berat badan (408 miligram untuk orang dengan berat 65 kg) memiliki efek diuretik.
Efek itu menyebabkan tubuh kehilangan cairan, natrium, dan kalium. Menurut Mayo Clinic, kafein juga bisa mengakibatkan gejala seperti sakit kepala atau kram otot.
Kacang
Kacang merupakan camilan praktis, tapi tidak bagi orang yang alergi dengan makanan tersebut.
(BACA JUGA : Hilangkan Lemak pada Tangan dengan Konsumsi 6 Bahan Herbal Alami Ini yuk!)
Bahkan, jika ada orang yang memiliki masalah tersebut, membuka bungkus kacang saja tetap menjadi masalah, karena sirkulasi udara dalam pesawat berputar.
Minuman bersoda
Ruangan dengan tingkat oksigen yang rendah, misalnya pesawat, membuat orang dengan gangguan paru-paru berisiko.
Sebuah penelitian di European Respiratory Journal menemukan, 18 persen penumpang dengan penyakit paru-paru mengalami gangguan pernapasan ringan selama penerbangan.
Keadaan tersebut kian buruk jika mengasup minuman yang memberikan gas tambahan karena dapat meningkatkan tekanan pada paru-paru.
The Aerospace Medical Association merekomendasikan menghindari minuman berkarbonasi yang justru meningkatkan pembentukan gas dan membahayakan pernapasan.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat di Pesawat, Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |