Grid.ID - Beberapa pertanyaan ini, bakal lebih sering didengar saat jelang lebaran.
Kapan mudik?, mudik kemana? mudik naik apa? dll.
Mudik...mudik...dan mudik, sebuah kata yang bila melirik laman wikipedia diartikan sebagai kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya.
Tapi tahu nggak, kalau mudik itu sebenarnya singkatan.
Memang masih berhubungan dengan perantau, terutama dari Jawa (tengah dan timur) ke Jakarta.
Mudik itu merupakan kepanjangan dari mulih dilik atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, artinya pulang sebentar.
Mulih dilik itu sendiri asalnya dari bahasa Jawa Tengah kasar (ngoko).
(BACAJUGA : Tayang Perdana, Drama The Undateables Raih Rating Tertinggi)
Nah jadinya mudik itu bisa dilakukan kapan saja alias nggak harus saat lebaran tiba.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, mudik itu dikait-kaitkan dengan kata udik.
Kata yang dimana memiliki arti kampung, desa atau dusun.
Makanya kemudian mudik itu diartikan sebagai kegiatan seseorang pulang ke kampung halaman.
Jadi Tradisi
Saat ini, mudik sudah jadi tradisi dan dilakukan setahun sekali (pas lebaran).
Ngomongin soal jadi tradisi, sesungguhnya mudik itu sudah ada sejak jaman kerajaan dulu.
Tapi pastinya kqata yang dipakai bukan mudik.
Hanya kegiatannya saja yang sama, yakni pulang kampung halaman untuk membersihkan makam leluhur.
Tujuannya untuk berdoa meminta keselamatan dalam mencari rezeki.
(BACA JUGA : Samsung Galaxy S8 Versi Murah Meluncur, Yuk Intip Harga dan Speknya)
Dijaman modern ini, mudik mulai berkembang sejak 1970-an.
Perantau yang bekerja seperti salah satunya di Jakarta, dapat jatah libur panjangnya saat menjelang lebaran.
Dan kesempatan itulah yang dipakai untuk pulang kampung alias mudik.
Dapat jatah libur yang hampir bersamaan dan punya keinginan juga sama, maka di Indonesia mudik jadi sebuah fenomena.(*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |