Grid.ID - Serangan bom Thamrin pada 14 Januari 2016 silam tentu menyisakan kenangan buruk bagi korban yang selamat.
Dua tahun berlalu, terdakwa pelaku bom Thamrin, Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut Umum (JPU) pada Jumat (18/5/2018).
Aman diketahui merupakan ketua ISIS Indonesia.
Ia juga membentuk kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) yang akhir-akhir ini melancarkan aksi teror di Indonesia.
(BACA JUGA : Betapa Pilunya Kata-kata Lady Diana Saat Melabrak Camilla, Wanita yang Merebut Pangeran Charles Darinya )
Sebelum Aman Amdurahman dituntut hukuman mati, ada korban selamat dari bom Thamrin didatangkan untuk bersaksi.
Salah satunya adalah Ipda Denny Mahieu.
JPU pernah mengundang Ipda Denny untuk bersaksi atas kasus yang menyeret Aman pada Kamis (23/2/2018).
Saat itu, usai memberikan keterangan tiba-tiba Ioda Denny menghampiri terdakwa Aman dan memeluknya.
(BACA JUGA : Ungkapan Mengejutkan Roy Kiyoshi Saat Meramal Ayu Ting Ting, Jadi Orang Ketiga Hingga Dekat Dengan Duda Kaya )
Terkait hal ini, Denny menjelaskan maksud dan alasannya memeluk Aman saat hadir dalam acara Mata Najwa pada Rabu (23/5/2018).
"Saya berpikir begini, setiap manusia itu hidup, begitu dilahirkan adalah sebagai orang yang suci tanpa dosa," ucap Ipda Denny.
Saat itu, ia menyampaikan bahwa dirinya bukan thogut seperti yang dituduhkan.
"Saya melihat Aman Abdurrahman itu beliau orang baik waktu beliau dilahirkan, tapi saya dengar dari beberapa pernyataan beliau bahwa polisi itu thogut," katanya.
(BACA JUGA : Jennifer Dunn Dikabarkan Hamil, Teman Satu Sel Bongkar Faktanya! )
Ipda Denny sempat ragu saat melangkah menghampiri Aman, namun ia mencoba memberanikan dirinya.
"Jadi saya mencoba memberanikan diri. Itu pun saat saya melangkah saya sudah mulai ragu-ragu," ungkapnya saat hadir di Mata Najwa.
Meski begitu, ia pun berharap Aman mau untuk dipeluk.
"Tapi saya pikir ya sudah lah mudah-mudahan beliau nya mau. Alhamdulillah mau," tambahnya.
(BACA JUGA : Dul Jaelani Bertengkar dengan El Rumi Gara-Gara Marsha Aruan )
Di momen berpelukan itu, Ipda Denny berbisik kepada Aman.
"Saya manusia juga," kata Ipda Denny.
Tak hanya itu, Ipda Denny juga mengatkan bahwa mereka berasal dari suku yang sama, dari Jawa Barat dan masih satu bangsa.
Ternyata bukan hanya Ipda Denny saja yang menyampaikan sesuatu.
Aman juga mengatakan sesuatu ke Ipda Denny.
Aman berbisik ke Ipda Denny bahwa ia tidak mengetahui masalah Thamrin.
(*)
Source | : | youtube,Tribunjakarta.com |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |