Informasi mulai tentang kesehatan dan kebiasaan tidur setiap peserta dikelompokkan berdasarkan gaya hidup dan data survei medis di Swedia yang telah dilakukan pada tahun 1997.
(BACA JUGA: Disinggung Anti Pangling Pangling Club, Raisa Hajar Penggemar dengan Wajah Begini!)
Hasil yang ditemukan adalah bahwa pasien berusia 65 tahun yang tidur sekitar 5 jam atau kurang di akhir pekan memiliki 52 persen risiko tingkat kematian yang lebih tinggi dari mereka yang tidur selama 6 atau 7 jam.
Tapi, mereka dari kelompok usia yang sama yang tidur dalam waktu yang singkat selama seminggu namun tidur dalam waktu yang cukup lama di akhir pekan memiliki tingkat kematian yang sama dengan peserta yang tidur di akhir pekan selama 5 atau 7 jam.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mereka hanya menilai peserta berusia 65 tahun ke bawah.
(BACA JUGA: Bak Pinang Dibelah Dua, Intip Penampilan Kompak Gisella Anastasia dan Gempita)
Faktor gaya hidup lain seperti merokok, minum alkohol, sering minum kopi juga menjadi indikator penilaian yang diperhitungkan selama penelitian.
Disebutkan bahwa kesimpulan dari penelitian ini menyatakan mungkin tidur panjang di akhir pekan bisa mengatasi waktu kurang tidur selama hari kerja.
Singkatnya orang yang kurang tidur malam selama 5 jam setiap haru memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
(BACA JUGA: Beri Kejutan untuk Ahmad Dhani, Dul Jaelani Ajak Tiara Savitri, Akur Banget!)
Namun tidur lebih lama di akhir pekan bisa mengganti waktu istirahat yang singkat selama hari kerja. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Justina Nur L |