Grid.ID - Search engine nomor satu dunia, Google memberikan uang sebesar 36.000 dollar AS (Rp 504 juta) kepada remaja asal Montevideo, Uruguay.
Remaja tersebut bernama Ezequiel Pereira (17).
Ia mendapat uang itu sebagai hadiah atas penemuannya tentang kekurangan Google.
Pereira melaporkan ada celah (bug) pada sistem internal Google.
BACA : Mengaku Berpuasa, Wanita Bertato Tetap Jalankan Kebiasaan Merokok dan Minum Kopi!
Bukan hanya sekali saja ia melaporkan kelengahan ini pada Google tapi sudah lima kali ia menemukan bug di sistem pencari itu.
Laporan yang pertama ia sudah dihadiahi uang senilai 500 dollar AS dari Google.
Dan yang terakhir ini merupakan hadiah uang terbesar Pereira.
"Aku menemukan sesuatu (bug) dengan cepat dan menghasilkan 500 dollar aku rasa itu luar biasa. Jadi aku putusan untuk terus mencoba sejak saat itu," tuturnya seperti dilansir dari Kompas Tekno.
Pada bulan Juli lalu Pereira juga menemukan big di sistem Google dan memperoleh hadiah 10.000 dollar AS (Rp 140 juta).
BACA : Dituduh Mencuri, Seorang Ibu-Ibu Dihajar Massa dan Digotong Bagaikan Binatang
Uang hadiah tersebut selanjutnya digunakan Pereira untuk mendaftar beberapa beasiswa di AS.
Earlier this year I found a Remote Command Execution bug in non-production environments in Google App Engine, and I got 36 thousand dollars!
— Ezequiel Pereira (@epereiralopez) May 20, 2018
Now the bug is fixed and I can finally publish my write-up about it: https://t.co/LyCUL9eEq7
Tapi sayangnya tidak satu pun universitas di AS mau menerimanya.
Akhirnya Pereira melanjutkan studinya di salah satu universitas dalam negeri Uruguay.
Pada awal tahun ini Pereira kembali menemukan bug Remote Command Execution di non-production environments Google App Engine.
Penemuannya itu membuat pihak Google mengajak Pereira untuk berdiskusi bagaimana ia menemukan kealphaan tersebut.
Pereira sudah berkenalan dengan dunia pemrograman sejak usianya 11 tahun setelah ia mendapat komputer pertamanya.
Hebatnya ilmu pemrograman Pereira didapat secara otodidak .
Ia juga sudag beberapa kali mengikuti kontes Coding.
Salah satu kontes yang ia ikuti membuatnya di undang ke markas Google di California, AS.
Gara-gara ini Pereira juga ditawari oleh perusahaan Video Game untuk membantu mereka menemukan bug.
Sedangkan pihak Google berharap dengan diberikannya hadiah ini, Pereira dapat menjadi 'Ethical Hacker' alias hacker putih yang melaporkan bug kepada mereka daripada menjadi seorang hacker murni.
Pereira juga ingin teman-temannya paham dan ikut dalam perburuan bug ini.
"Mereka tertarik tapi mereka merasa enggak terlalu paham," ujar Pereira, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Digital Trend, Senin (28/5).
Namun, ia terus mendorong teman-temannya untuk terus mencoba. "Semua orang bisa mempelajarinya," imbuhnya.(*)
Rezeki Fuji Mengalir Deras, Mantan Thariq Halilintar Bongkar Penghasilan Fantastisnya dari Eksklusif Instagram: Haters Masuk Ya Gapapa
Source | : | Kompas.com,Digital Trends,Twitter |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |