Pernikahannya dengan Pangeran Edward menyebabkan krisis kerajaan pada tahun 1936.
Bagaimana tidak, Pangeran Edward harus turun takhta dari gelarnya sebagai Raja Inggris, Edward VIII, untuk bisa menikahi Wallis.
Dan yang membuat krisis semakin parah, turun takhtanya Edward VIII ini di tengah polemik tercetusnya Perang Dunia II.
Jika benar hal tersebut adalah lelucon yang tentunya sangat kasar, ini bukanlah kali pertama Meghan menerimanya dari anggota Keluarga Kerajaan Inggris.
Pada momen makan siang Hari Natal di Istana Buckingham lalu, Puteri Michael dari Kent menggunakan aksesori yang menyinggung masa perbudakan kulit hitam.
Meghan sendiri adalah seorang birasial, dengan ayah kulit putih dan ibu kulit hitam.
Baca : Tak Disangka, Ternyata Ketombe Tertua di Dunia Ada Pada Dinosaurus!
Aksesori yang dipakai adalah bros blackamoor.
Blackamoor berbentuk kepala pria Afrika, yang tentunya berkulit hitam, dibuat dengan tujuan menunjukkan eksotisme ras kulit hitam pada masa perbudakan.
Puteri Michael kemudian meminta maaf atas sikapnya tersebut yang dianggap menghina calon menantu Pangeran Charles pada waktu itu.
Menurut Aatish Taseer, Puteri Michael memang sebenarnya punya kebiasaan 'memberikan kejutan' bagi pendatang baru di keluarganya.
Aatish Taseer sendiri adalah mantan kekasih Lady Garbiella Windsor, putri dari Puteri Michael.
Baca : Kisah Cinta Terlarang Mantan Raja Inggris, Turun Takhta Demi Janda
Banyak yang menyayangkan sikap keluarga Kerajaan Inggris pada Meghan Markle.
Namun ada pula yang mendukung keluarga Ratu Elizabeth II tersebut, karena Meghan dianggap tidak cocok dan sering membelot dari tradisi kerajaan. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |