Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Ka'bah adalah bangunan yang sangat penting bagi umat Muslim.
Ka'bah berdiri di tengah-tengah masjid paling suci bagi umat Muslim, yakni Masjidil Haram di Mekkah.
Ka'bah berbentuk kubus serta ditutupi dengan kain bernama kiswah, dan di dalamnya terdapat sebuah ruangan.
Pernah bertanya-tanya siapa yang selama ini merawat bangunan yang menjadi kiblat ibadah shalat umat Muslim ini?
Baca : Anaknya Diduga Jadi Korban Penculikan, Seorang Jaksa di Kupang Mengaku Kerap Mendapat Ancaman
Diberitakan oleh Al Arabiya, Senin (28/5/2018), selama lebih dari 16 abad, sebelum masuk ke era Islam, cucu-cucu Qusai bin Kilab bin Murrah adalah generasi yang merawat Ka'bah.
Mereka jugalah yang menyimpan kuncinya.
Lalu setelah era Islam di Mekah, tugas ini kemudian diemban oleh salah satu cabang keluarga Bin Murrah, yakni suku Al Shaiba.
Suku Al Shaiba atau Bani Shaiba diberi kunci-kunci untuk situs suci oleh Nabi Muhammad.
Baca : Rela Bersepeda 9.600 Kilometer Demi Gadis Swedia, Lihat Nasib Pria India Ini 40 Tahun Kemudian
Dan tugas ini masih dijalankan oleh generasi Bani Shaiba hingga sekarang.
Bani Shaiba jugalah yang bertanggung jawab atas perawatan Ka'bah.
Perawatan lenglap ini termasuk membuka dan menutup pintu akses ke ruangannya, membersihkan, mencuci, dan merawat Kiswah.
Ruangan di bagian dalam Ka'bah dibersihkan dua kali dalam setahun.
Baca : Sebut Kata Bom di Area Bandara dan di Pesawat, Kamu Diancam dengan Hukuman Pidana Ini
Pertama, pada tanggal 1 Syaban dan 15 Muharram menurut penanggalan Islam.
Sebelum membersihkan bagian dalam Ka'bah, Bani Shaiba akan melakukan ibadah shalat Subuh terlebih dahulu.
Air yang digunakan untuk membersihkannya pun khusus, yakni air dari sumur Zamzam dan air mawar.
Lalu bagaimana dengan kunci Ka'bah itu sendiri?
Seorang sejarawan, Dr. Mohmmed al-Zulfah mengatakan pada Al Arabiya, bahwa kunci Ka'bah punya nilai historis dan religi tersendiri.
Kunci Ka'bah memiliki wadah berupa kantong berwarna hijau dan dibordir benang berwarna emas.
Kuncinya terbuat dari bahan besi sepanjang 35 cm.
Kunci ini sudah mengalami perubahan beberapa kali dalam masa yang berbeda.
Sekarang, kunci dan gembok Ka'bh terbuat dari logam nikel dan dilapisi dengan emas putih 18 karat.
Al-Zulfah juga menambahkan bawa kunci Ka'bah ini bentuknya berbeda-beda menyesuaikan zaman.
Ada sebuah museum di Turki yang memajang replika kunci Ka'bah dari masa ke masa, bahkan dari era Kekaisaran Ottoman.
Kerajaan Arab Saudi juga menyimpan replika kunci Ka'bah yang terbuat dari emas murni.
Kunci ini biasanya disimpan oleh anggota tertua dari Bani Shaiba tersebut. (*)
Source | : | Al Arabiya |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |