Menjawab tantangan zaman yang kian hari kian cepat dan canggih, perusahaan penjaja jaringan komunikasi merilis teknologi terbaru, 5G. Benarkah teknologi termutakhir ini dapat mengancam keselamatan masyarakat?
Grid.ID - Industri nirkabel tengah berlomba meluncurkan layanan 5G.
Jaringan ini disinyalir 100 kali lebih cepat ketimbang jaringan 4G yang kita kenal saat ini.
Namun teknologi masa depan ini membutuhkan menara ponsel dalam jumlah masif agar lebih dekat dengan penggunanya.
Satu Juta Orang di Perancis Berhenti Merokok Tahun Lalu, Kok Bisa?
Perusahaan nirkabel di AS mengungkapkan mereka harus memasang sekitar 300.000 antena baru atau setara dengan jumlah total menara seluler yang dibangun selama tiga dekade terakhir.
John Reeves, CEO Arvizio, salah satu pengembang 5G mengungkapkan beberapa keunggulan 5G. Salah satunya memungkinkan pengguna saling berinteraksi dengan gambar 3D yang diproyeksikan melalui lensa.
Sementara itu Direktur Teknologi dan Operasi AT & T, Melissa Arnoldi menyebut teknologi 5G hanya membutuhkan 'situs kecil' untuk saling terhubung satu sama lain. Dalam penerapannya, perangkat ini akan ditanam pada lampu-lampu jalan agar tidak mengganggu warga.
Namun hal ini tak lantas mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Donna Barron misalnya, berani menyebut penanaman jaringan 5G dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius seperti kanker.
"Penanaman jaringan itu dapat menyebabkan kanker," ujar Barron.
Barron merupakan salah seorang yang mengkritisi bahaya pancaran radiasi dari jaringan 5G, bahkan ia membawa isu ini ke pengadilan bulan lalu.
Tidak Manusiawi, Ini Sanksi yang Diberikan Donald Trump Bagi Para Imigran Gelap
Menyanggah pendapat Barrron, National Cancer Institute melaporkan, "Sejumlah studi mengkhawatirkan hubungan penggunaan ponsel dan risiko tumor otak namun kebanyakan penelitian tidak berhasil menemukan keterkaitan tersebut."
Operator nirkabel telah mengumumkan rencana peluncuran layanan 5G di beberapa kota di Amerika Serikat akhir tahun ini. Namun untuk dapat memanfaatkannya, pengguna butuh perangkat smartphone berkemampuan 5G yang sepertinya belum tersedia hingga tahun depan. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | CBS News |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |