Usiamu masih belia, tapi keberanianmu luar biasa. Selamat jalan Razan, keberanianmu adalah ketakutan terbesar bagi pasukan Israel.
Grid.ID - Kerusuhan yang terjadi antara Israel dan Palestina kembali menelan korban.
Tentara Israel seolah tak henti-hentinya memberikan serangan demi serangan kepada warga Palestina.
Banyak korban berjatuhan.
BACA JUGA Bertakhta Sebagai Ratu, Ada Bahaya Mengintai Elizabeth II Saat Menundukkan Kepalanya
Mulai dari orang tua, orang-orang dewasa hingga anak-anak kecil bahkan bayi yang tak berdosa pun turut menjadi korban kekejaman Pasukan Israel.
Dan baru saja, kerusuhan Israel-Palestina kembali menelan korban jiwa.
Seorang paramedis wanita Palestina ditembak mati pada hari jumat oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.
Razan al Najjar (21), bekerja sebagai paramedis dan telah membantu orang Palestina yang terluka oleh tembakan Israel selama protes.
BACA JUGA Walau Masih Kecil, Anak Nindy Ayunda Udah Tampil Kece dengan Tas Seharga Jutaan Rupiah
Pembunuhan Najjar terjadi di sebelah timur Khan Younis selama protes hari Jumat saat warga Palestina melanjutkan demonstrasi besar March of Return mereka.
Para demonstran menyoroti hak pengembalian bagi para pengungsi Palestina yang terlantar pada 1948 dari kota-kota dan desa-desa mereka yang kini menjadi Israel.
Pejabat kementerian kesehatan Gaza mengkonfirmasi bahwa sedikitnya ada 100 orang Palestina terluka selama unjuk rasa yang dilakukan pada hari Jumat.
Kematian terbaru terjadi ketika ketegangan meningkat antara pasukan Israel dan kelompok Palestina di Jalur Gaza sejak perang Gaza 2014 lalu.
BACA JUGA Romantisnya Sang Suami Mengikat Tali Sepatunya, Nindy Ayunda Malah Dihujat Habis-habisan!
Jihad Islam dan Hamas merilis pernyataan bersama pada hari Rabu mengatakan mereka setuju untuk melakukan gencatan senjata jika Israel menghentikan pembomannya di Jalur Gaza.
Israel membantah telah menyetujui gencatan senjata tersebut, tetapi mengatakan jika mereka tidak berniat untuk meningkatkan kampanye militernya di Gaza.
Episode terbaru ini juga diikuti oleh berbagai macam demonstrasi mematikan selama berminggu-minggu yang dimulai sejak 30 Maret lalu.
Demonstrasi ini mencapai puncaknya pada 14 Mei, ketika setidaknya 61 orang Palestina tewas ketika puluhan ribu orang memprotes pengalihan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada hari yang sama.
Sejak itu, demonstrasi terus terjadi.
BACA JUGA Rahasia Foto-foto Mesra Pangeran Charles dan Diana Terkuak, Benarkah Ada Kepalsuan di Baliknya?
Setidaknya, 121 orang Palestina telah tewas karena tembakan Israel dalam selang waktu ini.
Israel juga telah menghadapi kecaman internasional dan menyerukan penyelidikan independen atas penggunaan api selama protes berlangsung.(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Middle East Eye |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |