Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Gunung api Fuego di Guatemala mengalami Erupsi pada hari Minggu (3/6/2017).
Erupsi ini merupakan kedua kalinya pada 2018 ini.
Erupsi tersebut menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.
Dilansir dari CNN, letusan gunung berapi memuntahkan lava panas dan awan tebal berselimut asap yang tebal.
BACA: Hawaii Darurat Gunung Api, Pria Tua Lepaskan Tembakan Pada Tetangga Sendiri
Awan panas terlontar hampir enam mil ke udara.
Hal ini seperti pernyataan dari CONRED, koordinator nasional pemerintah Guatemala untuk penanggulangan bencana.
CONRED mengkonfirmasi secara resmi pada Minggu malam bahwa korban tewas telah meningkat menjadi 25 orang.
Akibatnya, warga yang tinggal di dekat gunung berapi harus segera mengevakuasi diri.
BACA: Erupsi Lagi Tadi Malam, Warga Diminta Waspadai Informasi Hoax Gunung Merapi
Penduduk di negara bagian Chimaltenango, Sacatepequez dan Escuintla juga diperingatkan untuk waspada terhadap batu dan abu vulkanik.
Letusan itu mempengaruhi setidaknya 1,7 juta orang penduduk, kata Sergio García Cabañas, direktur CONRED.
Lebih dari 3.100 orang telah dievakuasi dari rumah mereka.
Sementara itu, upaya pencarian dan penyelamatan masih berlanjut hingga malam, kata Cabañas.
BACA: Bukan Awan Panas, 3 Titik Kebakaran Hutan Pasca Gunung Merapi Meletus Disebabkan Karena Hal ini
Sejauh ini, 15 orang telah dirawat di rumah sakit, termasuk 12 anak-anak.
Beberapa di antaranya menderita luka bakar parah, kata Menteri Kesehatan.
Gunung berapi tersebut, adalah salah satu gunung api aktif yang berada di Amerika Tengah.
Gunung Fuego terletak di dekat kota kolonial Antigua.
BACA: Erupsi Merapi 1 Juni 2018, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gunung Meletus
Letusan Gunung Fuego menghujani kota tujuan wisata populer dan desa-desa lain di Sacatepéquez.
"Desa-desa di Escuintia juga terkena dampak letusan tersebut," kata Sekretaris Eksekutif CONRED,Sergio Garcia Cabanas.
Abu vulkanik juga mencapai ibu kota Guatemala City yang terletak sekitar 25 mil jauhnya.
Hal ini memaksa penutupan bandara internasional," menurut CONRED.
BACA: Gunung Merapi Kembali Alami Erupsi, Warga Dihimbau Tetap Tenang
Erupsi masih mungkin terjadi dari gunung tersebut, kata Eddy Sanchez, Direktur Institut Nasional Seismologi, Vulkanologi, Meteorologi dan Hidrologi Guatemala yang dikenal sebagai INSIVUMEH.
Dia juga memperingatkan tanah longsor akan terjadi saat hujan turun.
Ia meminta orang-orang untuk menjauhi jalan-jalan yang dekat dari gunung berapi tersebut.
Sementara itu, sebuah video detik-detik letusan Gunung Api Fuego beredar luas di dunia maya.
BACA:Sensasi Berendam Air Panas di Antara Pegunungan Selandia Baru
Dikutip Grid.ID dari akun Twitter Carmen Aguilera @Carmenaguiler84 mengunggah sebuah video pada 4 Juni 2018.
Dalam video tersebut terlihat awan hitam pekat menyerupai awan panas turun dari sebuah bukit ke sekitar jalanan.
#Guatemala 3 de Junio: Estés es el vídeo de la erupción del #Volcan de Fuego de #Guatemala. Solidaridad con el pueblo #guatemalteco pic.twitter.com/ysrIEsFlxm
— Carmen Aguilera ???????????????????????? (@Carmenaguiler84) 4 Juni 2018
"#Guatemala 3 Juni: Ini adalah video letusan #Volcan de Fuego #Guatemala. Solidaritas dengan orang-orang #guatemalteco," tulis @Carmenaguiler84 dalam bahasa Spanyol.
Video yang tampaknya direkam dari kendaraan yang berjalan itu memperlihatkan suasana di jalanan sekitar terjadinya letusan gunung Fuego.
BACA: Hujan Abu dan Monyet Ekor Panjang di Sekitar Merapi yang Mulai Turun Gunung
Awan hitam pekat yang bergulung-gulung di latar belakang membuat suasana dalam video mencekam.
Sejumlah kendaraan juga terekam tengah berusaha menjauhi sumber awan panas tersebut.
Suara bising dari orang-orang yang diduga merekam video tersebut terdengar jelas.
Video berdurasi 37 detik itu seolah merekam keganasan erupsi Gunung Fuego pada Minggu (3/6/2018) lalu.(*)
Nyes Banget, Krisdayanti Sampai Berkaca-kaca Diperlihatkan Foto Masa Lalunya Ini dengan Aurel: Harus Izin ke Ayahnya, Sedih...
Source | : | Twitter,CNN,tribunnews |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |