Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR
Grid.ID - Tujuh orang dinyatakan tewas setelah adanya aksi bom bunuh diri di dekat pertemuan ulama terkenal di Kabul, pada Senin (4/6/2018) pukul 11.30 siang, waktu setempat.
Lebih jelasnya, aksi bom bunuh diri ini dilakukan di depan gerbang Universitas Politeknik Kabul.
Menurut keterangan polisi, bom meledak sekitar satu jam setelah kelompok ulama menyatakan bahwa serangan semacam itu adalah dosa.
Ledakan yang terjadi di bagian barat kota, dekat universitas dan akademi kepolisian ini disebut sebagai bentuk orasi terbaru dari para militan yang terkenal keji untuk menunjukkan kekuatan mereka dalam melakukan serangan di Kabul.
BACA: Terungkap, Inilah Hadiah Mewah Ratu Elizabeth II untuk Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Dilansir dari Livemint, ledakan bom tersebut mengakibatkan 7 orang tewas dan 9 orang lainnya luka-luka.
"Menurut informasi awal, ada 7 orang tewas. Seorang anggota polisi turut menjadi korban.
Sementara itu, 9 orang lainnya luka, termasuk dua polisi," ujar juru bicara kepolisian, Hashmat Stanikzai kepada media.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Najib Danish, membenarkan bahwa itu adalah serangan bunuh diri.
BACA: 5 Cara Sehat untuk Menahan Haus Ketika Berpuasa!
Ia juga mengatakan bahwa pelaku berjalan kaki ketika meledakkan bomnya di depan gerban universitas.
Juru bicara polisi Stanikzai mengatakan belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Taliban mengeluarkan pernyataan di Twitter bahwa para pejuangnya tidak berurusan dengan ledakan bom yang terjadi di Kabul.
Pasca ledakan, sepanjang jalan di sekitar universitas diblokir petugas keamanan setempat sehingga mengakibatkan kemacetan parah.
BACA: Tayang Tahun Depan, Chris Hemsworth Beberkan 'Avengers 4' Lebih Mengejutkan Dibanding 'Infinity War'
Serangan Besar-besaran di Afghanistan
Akhir-akhir ini, baik Taliban maupun kelompok Negara Islam lain telah meningkatkan serangan-serangan mereka di ibu kota yang telah dijaga ketat dalam beberapa bulan terakhir.
Media setempat mengatakan ribuan ulama telah berkumpul di Tenda Loya Jirga untuk menggelar pertemuan dengan Dewan Ulama, pemimpin agama tertinggi di Afghanistan.
Sebelumnya mereka mengeluarkan fatwa tentang perlawanan terhadap konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan.
BACA: Viral, Foto Ratu Elizabeth II Pamer Tiga Jari Bareng Wakil Presiden Uni Emirat Arab!
Mengingat, Taliban telah memerangi pemberontakan melawan pasukan pemerintah selama hampir 17 tahun, sementara kelompok militan lainnya juga telah melakukan serangan.
Menurut PBB, Kabul menyumbang 16% dari seluruh jumlah korban sipil tahun lalu.
Kala itu, sekitar 1831 warga sipil tewas atau terluka.
PBB telah memperingatkan bahwa di tahun 2018 serangan bisa lebih mematikan(*)
Source | : | livemint.com |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Elizabet Ayudya |