"Presiden Duterte bertindak bak seorang raja feodal dan berpikir bahwa ia berhak melakukan apapun yang ia inginkan" - Sen Rita Hontiveros
Grid.ID - Bukan Duterte (73) namanya jika tidak sesumbar dan acap melakukan tindakan kontroversial.
Sempat dikecam sejumlah 'kelompok wanita Filipina' akibat komentarnya yang tak berperikemanusiaan dan menyudutkan kaum wanita, kini Duterte kembali berulah.
Kita tentu masih ingat pidato Duterte yang melegalkan kelompok militer membasmi gerilyawan wanita yang berseberangan dengan pemerintah.
Anak-anak di Jalur Gaza Alami Krisis Kesehatan Mental, Apa yang Terjadi?
Duterte bahkan memerintahkan mereka menembak alat kemaluan para gerilyawan wanita.
Pidato itu bak memberi sinyal betapa Presiden bertangan besi ini merupakan ancaman besar bagi kaum wanita.
Kaum wanita sayap kiri dan para feminis menganggap ucapan sesumbar Duterte dapat membahayakan wanita Filipina, sebab memberi lampu hijau bagi kaum lelaki melecehkan wanita.
Dan tak sebatas ucapan, kini Duterte membuktikannya dengan tindakan.
Insiden itu terjadi saat Duterte menemui para pekerja Filipina yang bermukim di Korea Selatan, Minggu malam (3/6/2018).
15 Menit dalam Sejarah: Ikon Pop Andy Warhol Nyaris Tewas Ditembak
Dihelat di Seoul, acara tersebut dibuka dengan pidato panjang Duterte selama dua jam.
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |