Grid.ID - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmati sebuah kota.
Salah satunya adalah dengan mengendarai mobil berkeliling.
Hal ini pun dilakukan oleh Ukisari, wanita asal Indonesia yang menikah dengan pria asal Inggris.
Pasangan ini melakukan perjalanan bermobil keliling Britania Raya mulai dari Inggris, Scotland, dan Wales, hingga koloni pertamanya, Northern Ireland.
Semua catatan perjalanannya ini ditulis dengan gaya feature dalam bentuk buku yang berjudul berjudul 30 Hari Bersama Bluebell.
Ukirsari, jurnalis alumni dari Kompas Gramedia, melakukan perjalanan bersama Nicholas, suami tercinta.
Baca juga : 7 Manfaat Mendengarkan Musik Selama Perjalanan, Tak Hanya Usir Kebosanan
Yang menjadikannya unik adalah mereka mengendarai mobil dengan nama panggilan “Bluebell”.
Mobil ini adalah sebuah sedan Ford Fiesta berwarna biru tua dan berusia tua, 18 tahun.
Mereka melakukan perjalanan dibantu sebuah peranti navigasi, yang di Inggris disebut SatNav.
Perangkat ini usianyatidak muda karena jarang diupdate serta memorinya sudah terlalu penuh.
Dua hal tadi menjadikan perjalanan bermobil keduanya dibumbui kekonyolan, kelucuan, bahkan
sampai pertengkaran dan keharuan.
Sebagai contoh service area di jalan tol atau di Indonesia disebut sebagai rest area.
Baca juga : Yuk, Nikmati Perjalanan Kereta Berlatar Cantiknya Bunga Sakura di Jepang
Dalam bahasa Welsh ditulis gwasanaethau dan keduanya membaca “gua sama kamu tahu”.
Begitu pula saat SatNav “menipu” sehingga mereka menyetir masuk ke bekas medan perang
kuno yang angker, dan melewati kuburan gereja di malam gelap.
Di luar segala “keruwetan” bepergian dengan mobil tua, perjalanan sebulan keliling United
Kingdom ini juga romantis.
Lihatlah bagaimana cara Ukirsari berusaha memberikan kejutan kepada Nicholas, yaitu
memberikan “hadiah” berupa taman nasional, yang didapatkan dengan cara memanipulasi
SatNav.
Baca juga : Kisah Heroik Bocah 6 Tahun Coba Selamatkan Ayahnya yang Jadi Sandera Kawanan Perampok
Ada juga bagaimana cara Nicholas mengarahkan Ukirsari agar mau mendatangi pekuburan penulis
novel Frankenstein.
Ternyata, di balik kisah horror Gothic yang sudah beberapa kali difilmkan ini, sastrawatinya sendiri
sangat setia kepada sang suami sehingga dimakamkan bersama jantungnya.
Sementara suaminya yang sastrawan, juga tak kalah romantis, dengan menuliskan puisi berjudul
Love’s Philosophy, yang kurang lebih terjemahannya: sungai-sungai pun menyatu dengan lautan, angin-angin di surga pun bersenyawa selamanya karena sejatinya: tiada kesendirian di dunia ini.
Singkatnya, lewat buku ini, si penulis yang berlatar belakang jurnalis otomotif khususnya bidang
F1 dan kini menjadi travel writer itu ingin mengajak pembacanya travelling bersama dan mendatangi tempat-tempat tidak terkenal, tidak dikunjungi turis, tetapi sangatlah indah dalam bentuk sederhana.
Di sisi lain, buku yang berjudul 30 Hari Bersama Bluebell juga bisa menjadi panduan, bila ingin jalan-jalan ke Inggris, terlebih dengan cara menyetir sendiri.
Di Inggris, sudah ada kemudahan infrastruktur, berupa jalan raya bebas hambatan (motorway), service area, sampai perkemahan dengan static home atau pondok tinggal yang bisa disewa harian.
Buku ini tersedia di seluruh jaringan Toko Gramedia, dengan harga Rp 75.000 per eksemplar.
Sebagai pendukung keseluruhan tulisan, terdapat foto-foto yang semuanya diabadikan oleh Nicholas dan Ukirsari. (*)