Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR
Grid.ID - Andy Spade, suami dari desainer kondang Kate Spade yang meninggal pada hari Selasa (5/6/2018) di New York City berbicara soal depresi dan perawatan (terapi) yang dijalani istrinya.
Menurut penuturannya, Kate menderita depresi dan kecemasan selama bertahun-tahun.
Selama 5 tahun terakhir ini, Kate secara aktif melakukan konsultasi dan terapi untuk menyembuhkan penyakitnya.
BACA: Atasi Rambut Rontok, Cuci dengan Air Rebusan Daun Jambu Biji yuk!
Kate pun rutin meminum obat yang diberikan dokter kepadanya.
Aksi bunuh diri Kate dikatakan Andy sebagai hal yang sangat mengejutkan.
Andy tidak merasakan tanda-tanda bahwa wanita yang telah bersama dirinya selama 35 tahun itu akan melakukan tindakan yang nekat.
BACA: Bukan Saingan, Ini yang Dirasakan ONF saat Promosi Bareng BTS dan SHINee
Malam sebelum kematiannya, Kate Spade juga terlihat bahagia.
Andy menduga ada sosok lain yang terus menghasut Kate.
Bagi Andy, Kate sendiri adalah sosok wanita tercantik di dunia.
BACA: Belanja Car Seat, Pahami Kedua Jenisnya dan Baru Cari Kelebihannya
Ia mengaku dirinya merasa hancur atas kehilangan wanita tercinta.
Sementara itu, Andy membeberkan pula bahwa selama 10 bulan ini, ia dan Kate sudah tidak tinggal serumah
Meski demikian, Andy, Kate, dan Bea (putri semata wayang Kate dan Andy) tetap menjalani kehidupan layaknya sebuah keluarga.
BACA: Sidang Lanjutan Fachri Albar Tertunda Karena Orang penting Ini!
Mereka tetap saling bertemu, makan bersama, hingga berlibur.
Dikutip dari New York Times, Andy ingin menegaskan bahwa penyebab kematian istrinya adalah depresi dan tidak ada penyalahgunaan zat atau alkohol.
Soal surat yang ditinggalkan Kate kepada Bea, Andy berujar dirinya belum melihat pesan tersebut.
Saat ini, Andy mencurahkan seluruh perhatiannya kepada Bea yang masih dirundung pilu karena kehilangan ibunya. (*)
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Elizabet Ayudya |