Grid.ID - Umumnya saat lahir bayi akan menangis.
Tapi, berbeda dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu muda berusia 15 tahun ini.
Ibu yang tidak disebutkan namanya ini kontraksi saat berada di kamar mandi.
Dia melahirkan bayinya sendirian tanpa pertolongan tim medis.
(BACA JUGA : Tangis Ivan Gunawan Saat Umumkan Kabar Duka di Brownis dan Instagram, Siapa yang Meninggal Dunia? )
Sayang bayi yang lahir itu terbentur lantai.
Ketika bayi itu terlahir dia tidak menangis.
Nenek buyutnya bernama Kutz Amin (57) meyakini bahwa bayi ini meninggal.
Kemudian dengan kepercayan tradisional, dia menguburkan bayinya di halaman belakang rumah.
(BACA JUGA : Cek yuk Ramalan Zodiak Jumat 8 Juni 2018, Libra dan Capricorn Wajib Introspeksi! )
Menurut polisi, keluarga itu tidak melaporkan kematian bayi tersebut, tapi malah menguburnya.
Sehinga polisi harus mengeceknya dan membawa jenazah bayi yang dikatakan telah meninggal itu.
Nah, saat polisi ditunjukkan tempat bayi itu dikubur dan mulai mencarinya mereka kaget.
Terdengar suara tangisan kecil dari bawah tanah.
"Kami sedang menggali lubang ketika kami tiba-tiba mendengar teriakan kecil di bawah tanah dan menyadari dia masih hidup. Itu adalah momen yang mendebarkan dan tak terlupakan," ucap kepala kepolisian João Paulo Bezerra do Nascimento dikutip dari Mirror.
Benar saja setelah tak lama menggali, polisi melihat ada tangan kecil bayi.
Lalu mereka mengangkat bayi itu dengan hati-hati.
Dan setelah berhasil dikeluarkan dari tanah ternyata bayi tersebut memang masih hidup.
(BACA JUGA : Jarang Diketahui Publik, ini 5 Potret Kebersamaan Grace Natalie dan Suami, Romantis Banget! )
Polisi ini tak percaya dan menganggap kejadian ini lebih dari keajaiban.
Diketahui bayi tersebut sudah dikubur selama 8 jam dan ternyata masih hidup.
Setelah bayi berhasil dikeluarkan, polisi langsung melarikannya ke rumah sakit.
Bayi itu langsung mendapatkan perawatan intensif dari dokter.
Nah, ibu dari bayi itu masih diinterogasi oleh polisi.
Sedangkan nenek buyutnya terancam dihukum karena tuduhan percobaan pembunuhan. (*)
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |