Semmelweis begitu terganggu menyaksikan hal ini, ia melakukan sejumlah riset namun tak kunjung membuahkan jawaban penyebab kematian ibu-ibu paska persalinan tersebut.
Hingga suatu hari, rekan Semmelweis, sesama perawat tewas usai melakukan serangkaian otopsi.
Semmelweis segera menyadari, tangan rekannya mengalami luka sobek saat tengah mengerjakan otopsi. Darahnya terkontaminasi kuman.
Sejak saat itu Semmelweis menerapkan kebijakan cuci tangan yang ketat di kliniknya.
Ia mengharuskan perawat di kliniknya mencuci tangan menggunakan kapur klorida dan antiseptik.
Ia juga mengharuskan pencucian instrumen medis. Dan berhasil menekan angka kematian di Budapest.
Semmelweis melaporkan temuannya pada Asosiasi Medis Wina, ia mengungkapkan bahwa kebersihan tangan perawat dan instrumen medis bisa mempengaruhi keselamatan pasien.
Bagi sebagian besar ahli medis saat itu, hal ini dianggap tidak masuk akal. Penemuan Semmelweis ditolak mentah-mentah.
Ironisnya Semmelweis meregang nyawa karena tidak mempercayai hipotesisnya untuk mensterilkan tangan dan instrumen medis sebelum lakukan operasi. Ia meninggal karena darahnya terkontaminasi kuman.
Bertahun-tahun setelahnya, Asosiasi Kedokteran Dunia baru mengakui penemuan Semmelweis.
Dan hari ini, setiap dokter pun diwajibkan memastikan kebersihan tangan dan instrumen medis sebelum melakukan operasi. (*)
Source | : | Atlas Obscura |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |