Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R
Grid.ID – Kini alat kontrasepsi semakin banyak berkembang.
Baik yang bersifat hormonal maupun non hormonal, keduanya memiliki penggemarnya masing-masing.
Bergantung pada pilihan setiap individu, menyesuaikan apa yang cocok baginya.
(BACA JUGA: 6 Makanan yang Ampuh Jaga Kesehatan Mata Kita, Nggak Cuma Wortel loh)
Namun, kini ada metode pengendali kelahiran nonhormonal yang belumbanyak diketahui orang.
Yang disebut dengan fertility awareness methods (FAM).
Dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan termometer suhu tubuh.
Diansir Grid.ID dari laman Women’s Health, tubuh kita memiliki pertanda ovulasi fisik yang mudah dilacak.
(BACA JUGA: Kenali Tinnitus, Kondisi Telinga Berdengung yang Mengganggu, Bahaya Nggak sih?)
Aaron Styer MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi mengatakan, “Suhu normal seorang wanita saat tidak dalam masa ovulasi antara 97-99 derajat fajrenheit”.
“Dan setelah masa ovulasi atau setelah pelepasan telur, suhu badan meningkat 0,501,0 derajat Fahrenheit karena hormon progesterone”.
Jadi dengan memperhatikan suhu tubuh, kamu bisa mengetahui kapan waktu ovulasimu.
Sementara kenaikan suhu menandakan ovulasi.
(BACA JUGA: Tak Selalu Harus 8 Jam, Ini Durasi Tidur yang Baik Untuk Kesehatan Sesuai Tingkatan Usia)
Kamu perlu menunggu selama 3 hari untuk yakin bahwa sel telurmu sudah tidak siap untuk dibuahi sehingga tidak terjadi kehamilan.
Kamu bisa mendapatkan suhu tubuh yang akurat terutama saat pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum kamu melakukan aktivitas apa pun.
Termasuk kencing, minum, dan sebagainya.
Namun, pengukuran suhu tubuh ini bisa menjadi rumit ketika kamu mengonsumsi obat-obatan, alkohol atau bahkan kurang tidur. (*)
Dua Istri Razman Arif Nasution Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Nikita Mirzani
Source | : | Women's Health |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Fahrisa Surya |