Grid.ID - Jins (Jeans) telah menjadi sebuah item fashion tak lekang dimakan zaman.
Jins entah itu celana atau jaket memang cocok dipakai dalam kegiatan sehari-hari baik bekerja, hangout hingga kencan.
Kebanyakan saat lebaran hendak tiba, masyarakat mulai mencari celana baru berbahan jins.
Harganya celana jins bervariasi dari yang myurah hingga berharga ratusan ribu rupiah.
Sekilas celana jins dipandang sama saja dan sulit membedakan kualitas dan harga celana tersebut.
Lalu, bagaimana cara mengenali perbedaan antara celana jins mahal dan murah?
CEO Nudie Jeans Australasia, Bryce Alton dalam sebuah artikel di D'Marge mengupas tentang seluk beluk celana jins.
Dengan paparan dari Bryce Alton kita bisa tahu dan membedakan mana celan jins/denim murahan dan mana yang berkualitas bagus serta mahal pastinya.
Berikut paparannya.
1. Desain mempengaruhi biaya
Salah satu ciri denim kelas atas adalah dari segi desainnya.
Celana jins yang mahal tentu memiliki detail sangat baik dibanding dengan yang murahan.
Pola yang sulit, kancing, dan fitur hiasan, kualitas jahitan, pencucian dan ukuran, semuanya berkontribusi pada harga.
Tentunya dengan desain yang keren dan merek akan mempengaruhi harga denim.
"Kita tidak dapat memberi harga pada 'seni atau desain' apa pun, tetapi aspek unik dari gaya baru harus selalu dipertimbangkan untuk beberapa level," papar Alto seperti dikutip dari Kompas.com.
2. Branding dan reputasi menentukan harga
Tentunya sebuah merek celana Jins yang sudah terkenal dan bereputasi baik akan melonjakkan harganya.
Pada merek produsen selana jins mewah misalnya perlu banyak uang untuk iklan dan membuat produk tersebut mencapai tangan para selebritas.
"Mereka (produsen) membatasi distribusi untuk mengontrol persediaan dan permintaan," kata Alton.
Cara ini dilakukan untuk dapat menjual produk dengan poin harga yang mereka inginkan, meskipun kualitasnya tidak jauh berbeda dengan merek lainnya.
3. Standar bahan dan manufaktur
Denim kelas atas terbuat dari bahan berkualitas seperti selvedge Jepang, denim halus atau 100 persen buatan tangan.
Tentu jika kita akan membeli celana jins kualitas bahan adalah yang diperhatikan paling utama.
Selvedge merupakan denim terbaik yang tentu memiliki harga mahal, meksipun ada beberapa varian yang lebih murah.
Jenis denim ini dibuat dengan alat tenun kecil untuk menghasilkan jahitan bagian tepi yang tertutup kuat dan tidak terurai.
Jadi bahan yang bagus dan proses yang lama akan mempengaruhi harga jins.
Alat tenun yang lebih besar yang dirancang untuk produksi massal, menenun benang dengan cepat, dan dapat mempercepat proses pembuatan.
Namun, bahan denim yang dibuat dengan cara ini memiliki bagian ujung yang longgar, sehingga membutuhkan jahitan agar benang tidak terurai.
Tentu saja bahan tersebut akan menjadi jins yang mudah robek saat dipakai.
"Intinya adalah, seperti semua manufaktur, ada produksi yang baik dan prosedur produksi yang buruk," kata Alton.
"Ini berawal dari bahan menuju proses manufuktur sebagai usaha menjaga kualitas produk," tambahnya.
4. Mahal belum tentu berkualitas baik
Ini yang paling mengagetkan.
Menurut Byrce Alton kita tidak benar-benar mendapatkan jins berkualitas walaupun sudah membelinya dengan harga mahal sesuai bandrol.
"Biaya untuk produksi jins jelas akan bervariasi tergantung di mana, bagaimana, dan apa yang diproduksi dari semua itu," ujar Alton.
Jins yang dibuat di negara dunia ketiga, seperti China, memiliki biaya yang jauh lebih rendah.
Hal ini karena upah minium pegawai yang bekerja, umumnya juga rendah dibandingkan negara lain.
Namun produk jins China tidak terlalu memandang segi kualitas.
Berbeda dengan jins produksi Amerika Serikat yang mempunyai standar pembuatan tinggi dan upah pekerjanya yang tinggi pula.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,dmarge.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |