Grid.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengatur jam belajar anak sekolah lebih awal dari biasanya selama penyelenggaraan Asian Games 2018.
Upaya ini dilakukan agar kepadatan kendaraan di dalam kota dapat lebih ditekan, guna memperlancar mobilitas atlet menuju venue pertandingan.
Anies mengatakan, dari pada meliburkan anak sekolah, jauh lebih baik bila tetap membuat mereka bersekolah.
Alasannya, ketika anak-anak tidak bersekolah, pergerakan mereka justru jauh lebih sulit untuk dikendalikan dari pada saat mereka bersekolah.
Hal itu dapat dilihat terutama saat Sabut-Minggu, dimana kondisi lalu lintas di Jakarta relatif lebih padat dari pada hari biasa.
Cuti Lebaran, Menpora Imam Nahwari Pastikan Promosi Asian Games 2018 Tidak Berhenti
"Karena itu solusinya justru dengan jam sekolah diubah. Jadi anak-anak ini masuk sekolah paling lambat 06.30, 06.15 sampai 06.30," kata Anies dalam sebuah diskusi di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Nantinya, ia menambahkan, jam belajar mereka juga akan dipercepat. Untuk anak sekolah dasar atau SD akan berakhir maksimal pukul 12.00 WIB, sementara untuk SMP dan SMA maksimal pukul 14.00 WIB.
"Kalau anak SD itu tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap lalu lintas, karena umumnya mereka sekolah di sekitar tempat tinggalnya," kata dia.
Di samping mengatur jam belajar, Anies juga berencana, menggerakkan anak sekolah, khususnya kelas VII dan VIII serta kelas X dan XI, untuk menonton pertandingan Asian Games.
Mereka akan diboyong ke venue pertandingan dengan menggunakan bus yang akan disedikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Namun, Anies masih mempertimbangkan cabang olah raga mana saja yang nantinya akan disambangi oleh anak-anak sekolah tersebut. Sebab, ia mengaku, mendapat laporan ada beberapa cabang olah raga yang diperkirakan bakal sepi penonton.