Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Ibuprofen merupakan obat yang bisa meredekan rasa sakit mulai dari yang ringan, menengah dan mengurangi peradangan.
Obat ini termasuk dalam jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
Beberapa kondisi yang dapat disembuhkan dengan obat ini berupa nyeri otot dan sendi, nyeri menstruasi, sakit gigi dan nyeri setelah operasi.
Satu hal penting yang perlu kamu ketahui tentang ibuprofen ini adalah obat ini tidak bisa menyembuhkan penyakit.
( BACA JUGA :Membuat Resah Warga Jakarta Utara, Buaya Akhirnya Ditembak dan Bangkainya Masih Belum Ditemukan)
Ibuprofen hanya dapat mengurangi gejala dari sebuah penyakit.
Dalam pemakaiannya, penggunaan obat ini tidak dianjurkan ketika kamu memiliki beberapa masalah kesehatan seperti berikut.
1.Memiliki penyakit jantung
Ibuprofen yang termasuk dalam jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) diketahui bisa meningkatkan risiko untuk serangan jantung atau stroke.
Sebuah studi yang dilakukan oleh British Medical Journal pada tahun 2017 lalu melaporkan terjadi peningkatan risiko serangan jantung dari 20 hingga 50 persen bagi mereka yang menggunakan NSAID.
Peningkatan risiko yang terkait dengan ibuprofen bisa mencapai 75 persen.
( BACA JUGA :Cara Mengatasi Kulit Kering Setelah Menjalani Ibadah Puasa Sebulan Penuh)
2.Mengonsumsi obat anti pembekuan
Antikoagulan seperti wafarin dan antiplatelet seperti plavix adalah jenis obat yang mencegah darah dari pembekuan.
Obat jenis ini sering diresepkan untuk orang memiliki risiko tinggi terkena stroke atau yang menderita emboli paru.
Kombinasi obat-obatan tersebut dengan ibuprofen bisa meningkatkan risiko komplikasi perdarahan.
( BACA JUGA :Seru Banget! Tasya Kamila Rayakan Idul Fitri Bareng Keluarga Besar)
3.Memiliki gejala gastrointestinal
NSAID tidak hanya mengiritasi lapisan lambung dan usus, tapi juga bisa mengurangi aliran darah di area tersebut dan mengurangi fungsi lambung.
Jadi ketika kamu sudah memiliki masalah pencernaan, seperti radang usus kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ibuprofen.
4.Sedang hamil
Kehamilan bukan merupakan masalah kesehatan.
Penggunaan NSAID oleh ibu hamil diketahui bisa membahayakan kondisi janin dan meningkatkan risik keguguran pada awal kehamilan dan cacat jantung pada trimester ketiga.
Terlebih lagi, bagi wanita yang mengonsumsi ibuprofen selama trimester pertama bisa mengurangi produksi sel telur dan perkembangan telur di dalam ovarium.
( BACA JUGA : Nggak Ribet, yuk Intip Inspirasi Gaya Hijab Simpel ala Vebby Palwinta, Bikin Tampil Modis Saat Silaturahmi)
Kondisi ini bisa membahayakan kesuburan masa depan jika kamu akan melahirkan bayi perempuan. (*)
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |