Grid.ID - Gerakan janin kerap dikaitkan dengan tingkat kesehatan calon bayi.
Semakin banyak janin bergerak, biasanya orang tua akan bahagia karena mengira kehamilannya sehat.
Padahal, ada beberapa tanda gerakan janin yang justru berbahaya loh.
Gerakan-gerakan tak wajar itu bisa saja mengindikasi pembentukan simpul-simpul pada tali pusar.
Bila sampai membentuk simpul mati, tentunya akan membahayakan janin karena suplai gizi dan oksigen dari sang ibu akan terhenti atau setidaknya terhambat.
Untuk itu, mulai usia kehamilan 32 minggu, ibu dianjurkan memantau gerakan janinnya guna memantau kesejahteraan janin.
(BACA JUGA : Ruben Onsu dan Sarwendah Pamer Foto Liburan, Netizen Salfok Sama Sepatu!)
Terlebih bila sejak awal, ibu mengalami kehamilan tergolong berisiko tinggi.
Komplikasi kehamilan tersebut di antaranya janin kecil (IUGR/Intra Urine GrowthRetardation), ibu menderita komplikasi, semisal preeklamsia, atau kehamilan lewat waktu.
Caranya dengan menghitung jumlah gerakan janin.
Sebagai patokan, selama kurun waktu 12 jam setidaknya harus terasa lebih dari 10x gerakan.
Dengan asumsi, janin normal rata-rata akan bergerak 3-4x dalam 1 jam.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |