Grid.ID - Kapal Motor Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).
Sekitar 200 orang dilaporkan hilang.
Muatan berlebih diduga menjadi penyebab tenggelamnya Kapal Mesin (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).
Hingga Rabu (20/6/2018), keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun hanya bisa pasrah.
Mereka memadati area Pelabuhan Tiga Ras, Selasa, tepatnya di pinggiran dermaga sambil memandang ke Danau Toba.
Baca juga : 7 Fakta Tenggelamnya Kapal di Danau Toba, Korban Hilang Bertambah Jadi 189 Orang
Sebagian keluarga berada di Masjid Al-Ikhlas untuk memanjatkan doa untuk penemuan korban dalam keadaan hidup atau mati.
Inilah 3 curahan hari keluarga korban yang dirangkum Grid.ID.
1. Keluarga Luhut Sitinjak
"Sampai siang ini tidak ada lagi yang ditemukan, kami tidak punya harapan lagi," kata Luhut Sitinjak (48), di Pelabuhan Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Selasa.
Warga Panei Tongah Kabupaten Simalungun itu berharap, tim pencari melakukan upaya maksimal untuk bisa segera menemukan jenazah keluarganya.
Dia menjelaskan, Heri Nainggolan (23), iparnya, selamat dari kecelakaan dengan melompat dari kapal lalu ditolong KMP Sumut yang melintas.
Sementara itu, Roi Spenser Sirait (24) belum ditemukan.
Baca juga : 6 Fakta Tenggelamnya Kapal Motor di Makassar, Tak Punya Izin Berlayar
2. Keluarga Ayu Vinensya Pakpahan
Keluarga Ayu terus berharap dua anggota keluarganya yang menjadi penumpang di Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
“Dua keluarga saya yang menjadi penumpang di kapal tersebut yaitu Tulang (paman) yang bernama Ader Nainggolan berusia sekitar 58 tahun dan adiknya Lanser Nainggolan sampai saat ini belum ada kabar,” ujarnya kepada Tribun-Medan.com via Instagram, Selasa (19/6/2018).
Ia menjelaskan, kedua kerabatnya tersebut merupakan Warga Saribudolok yang berangkat menumpangi Kapal Motor Sinar Bangun dari Tigaras pada Senin (18/6/2018) pagi menuju Simanindo.
“Keduanya ke Simanindo untuk menghadiri pesta kerabat dan pulang di sore hari juga menggunakan Kapal Motor Sinar Bangun tersebut,” jelasnya.
Baca juga : Polisi Bongkar Praktik Aborsi di Magelang, 20 Kantong Tulang Bayi Ditemukan
Beberapa jam kemudian ia dan keluarga mendapatkan kabar kalau kapal yang ditumpangi tulangnya tersebut tenggelam.
Ia dan keluarga berharap kedua keluarganya tersebut bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.
3. Keluarga Hotman Nainggolan
Satu keluarga besar yang berjumlah 12 orang dan bermarga Nainggolan ikut menjadi korban tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) petang.
Keluarga ini merupakan warga yang bermukim di Jakarta dan Nagori (Desa) Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Salah seorang korban adalah Hotman Nainggolan (57), sulung dari tiga saudara yang tenggelam.
Istri Hotman, Dameria boru Sidabariba (52) menceritakan, suaminya pergi ke Kabupaten Samosir bersama dua adiknya, satu adik perempuan, menantu dan anak-anak dari adik-adiknya pada Senin (18/6/2018).
Baca juga : Bocah 5 Tahun di Thailand Mati Lemas Akibat Terkunci di Dalam Mobil Selama Berjam-jam
Mereka ingin berziarah sekaligus melihat pembangunan tugu keluarga besar mereka di Kecamatan Simanindo.
Dameria mengakui, sejauh ini belum mendapat kabar nasib suami dan adik-adiknya pascatenggelamnya KM Sinar Bangun.
Dia berharap, suami dan adik-adiknya bisa ditemukan kembali. "Saya berharap dan pasrah, suami saya bisa ditemukan, hidup atau mati, sampai ke rumah saya," kata Dameria dengan wajah sembab yang dikutip dari Kompas.com.
Dameria mengaku, pertama kali mendapat kabar tenggelam KM Sinar Bangun pada Senin malam, dari tetangganya, yang juga menerima kabar dari keluarganya di Medan. (*)
Baca juga : 9 Selebriti Korea Ini Turut Peringati 4 Tahun Tragedi Tenggelamnya Kapal Feri Sewol