Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Sudah menjadi rahasia umum kalau keluarga kerajaan Inggris memiliki banyak koleksi perhiasan.
Seperti permata zamrud, rubi, dan perhiasan yang lainnya.
Belum lagi pilihan mahkota yang terbuat dari berlian yang cukup mewah untuk digunakan dalam berbagai acara-acara resmi.
(Baca juga: mTampak Semakin Dekat, Mungkinkah Meghan Markle Bakal Punya Panggilan Akrab untuk Ratu Elizabeth II?)
Namun siapa sangka, perhiasan yang paling berarti bagi Ratu Elizabeth II adalah perhiasan yang ia gunakan setiap hari selama 7 dekade ini atau 70 tahun.
Dilansir dari hellomagazine, perhiasan yang paling berarti tersebut adalah cincin pertunangannya.
Cincin tersebut masih sangat awet hingga sekarang dengan berlian solitaire 3 karat yang indah yang setiap isinya terdapat empat berlian kecil.
(Baca juga: 8 Foto Masa Kecil Ratu Elizabeth II Sejak Masih Bayi Sampai Jadi Gadis Kecil, Cantik Banget!)
Siapa yang menyangka, cincin tersebut menjadi cincin elegan yang abadi dengan kisah manis di belakangnya.
Cincin tersebut merupakan perhiasan turun menurun yang merupakan cincin pernikahan orang tua dari Pangeran Philip, yakni Putri Alice dari Battenberg dan Pangeran Andrew dari Yunani.
Bertahun-tahun kemudian orangtua Philip memberikan cincin tersebut padanya sebagai cincin pertunangannya dengan Ratu Elizabeth.
Pada tahun 1947 Pangeran Philip melamar Ratu Elizabeth II, namun cincin tersebut ternyata cukup besar.
(Baca juga: Selain Trooping The Colour, Ini yang Dilakukan Ratu Elizabeth II di Hari Ulang Tahun yang 'Sebenarnya')
Walaupun begitu, akhirnya ukuran cincin sedikit diubah ketika mengumumkan pertunangannya secara remi.
Cincin berlian Ratu Elizabeth II selalu dipakai pada jarinya, di samping cincin pernikahannya.
Bahkan, cincin tersebut juga menjadi penanda bagi para staf kerajaan, loh.
Ketika sang Ratu mulai memutarkan cincin tersebut itu tandanya ia siap untuk meninggalkan acara atau pertemuan yang dihadirinya. (*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Penulis | : | Annisa Suminar |
Editor | : | Ridho Nugroho |