Grid.ID - Setiap negara pasti mempunyai utang.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengomentari jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia akhir April 2018.
Dalam catatan BI ULN Indonesia berada di angka 356,9 milliar US dolar atau sekitar Rp 4.996,6 triliun (kurs Rp 14.000 per US dolar).
Perry berujar jika ULN tersebut masih dalam kategori aman jika dilihat dari rasio produk domestik bruto (PDB).
BACA : Pilkada 2018 Akan Digelar 27 Juni, Ini Kata Pemerintah Terkait Wacana Hari Libur Nasional
"Jadi jangan dilihat nominalnya, sebab ukuran ini kan relatif. Satu dollar AS sekarang kan berbeda dengan satu dollar AS 10 tahun lalu. Jadi harus dibandingkan satu dollar sekarang dengan ekonomi kita," ucap Perry kepada wartawan selepas halalbihalal di Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/6) seperti dikutip dari Kompas.com.
Dengan rasio PDB Indonesia sekarang maka outstanding utang luar negeri Indonesia masih aman.
Perry juga menerangkan bahwa saat ini kemampuan membayar debt service ratio atau DSR Indonesia masih aman.
Selanjutnya indikator lainnya yang membuat ULN Indonesia berada dalam zona aman ialah ketentuan dan kehatian-hatian dalam pengelolaan utang.
BACA : 5 Wanita Ini Dulunya Finalis Ratu Kecantikan, Sekarang Mereka Berprofesi Sebagai Gembong Prostitusi
Hal itu membuat ULN swasta non korporasi wajib melakukan hedging.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |