Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR
Grid.ID - Pihak berwenang Kamboja melakukan penggerebekan di sebuah lokasi penyedia jasa penyewaan rahim di Phnom Penh, pada Jumat (22/6/2018) malam.
Pada penggerebekan, petugas menahan lima orang tersangka, termasuk seorang warga Tiongkok.
Selain mereka, sejumlah 33 perempuan Kamboja yang berperan sebagai ibu pengganti turut diamankan pihak kepolisian.
"Kami mendapati 33 perempuan yang berperan sebagai ibu pengganti.
Beberapa telah melahirkan dan beberapa masih dalam kondisi hamil," kata Kepala Unit Anti-perdagangan Manusia Kepolisian Phnom Penh, Keo Thea kepada AFP, Sabtu (23/6/2018).
Rencananya, 33 perempuan Kamboja tersebut akan dikirim ke Kementerian Sosial dan akan diberi bimbingan.
BACA: Tara Basro Ajak Keponakannya Tonton Film Kulari ke Pantai
Dilansir dari The Guardian, Kepala Unit Anti Perdagangan Manusia Phnom Penh, Keo The mengatakan dalang dari bisnis ini adalah seorang warga Tiongkok.
Keo menambahkan, para pelaku bisnis menjanjikan upah sebesar Rp 140 Juta kepada wanita yang berperan sebagai ibu pengganti.
Ibu pengganti ini bertugas mengandung hingga melahirkan anak dari klien, yang kebanyakan adalah pasangan asal Tiongkok.
BACA: Jaga Kesehatan Miss v, Hindari 3 Hal ini, Sebaiknya Jangan Dilakukan deh, Memangnya Apa sih?
Sejak kebijakan satu anak di Tiongkok dihapuskan sekitar dua tahun lalu, permintaan terhadap klinik-klinik kesuburan mengalami lonjakan.
Sebanyak 90 juta perempuan Tiongkok tak ragu lagi untuk memiliki anak lebih dari satu.
Meski demikian, beberapa pasangan memilih mencari ibu pengganti di luar negeri, lantaran di Tiongkok jasa tersebut telah dianggap ilegal. (*)
Source | : | The Guardian,AFP |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Elizabet Ayudya |