Grid.ID - Mungkin, uang sebesar 13.000 dollar bukanlah jumlah yang besar.
Apalagi jika dibandingkan dengan uang sejumlah 20 juta dollar yang dikumpulkan melalui penggalangan dana di Facebook atau situs-situs lainnya.
Namun, untuk bocah berusia 6 tahun, senilah 13.000 dollar bukanlah hal yang buruk.
Shannon Cofrin Gaggero, seorang ibu di Atlanta memberi tahu dua anaknya yang masih kecil tentang keluarga yang terpisah di perbatasan AS-Meksiko, akibat kebijakan toleransi nol dari Presiden Donald Trump.
Putranya yang masih berusia 6 tahun kemudian melontarkan sebuah ide tentang berjualan limun untuk membantu anak-anak tersebut.
Gaggero pun mulai menetapkan target penjualan sebesar 1.000 dollar.
Hanya dalam waktu tiga jam, ia sudah bisa mencapai targetnya melalui situs penggalangan dana online.
Satu minggu kemudian, hasil penjualan justru mencapai 13 kali lipat dari jumlah yang ditargetkan.
BACA JUGA Ngidam, Sammy Simorangkir Sebut Viviane Minta Dibelikan Ferari dan Pesawat?
AKhirnya, Gaggero memutuskan untuk mengakhiri kampanyenya setelah berhasil mencapai 13 ribu dollar.
Hal ini dilakukan karena ia ingin uang itu segera digunakan untuk membantu anak-anak dan orangtua yang terpisah di perbatasan Amerika.
Kegiatan ini kemudian diikuti oleh keluarga dan sukarelawan lainnya yang turut mendirikan kedai limun dan jajanan lainnya di Virginia Highland pada hari Minggu.
Penggalangan dana lokal ini kemudian menjadi tren yang diikuti oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia.
BACA JUGA Akan Nikahi Wanita yang Sempat Jadi Sopir Sang Mantan Istri, Caesar Siapkan Pernikahan Sederhana
Mereka menyumbangkan donasinya melalui organisasi-organisasi nirlaba yang ada.
Ditambah dengan gambar-gambar dan audio anak-anak yang menangis karena terpisah dari orangtua mereka.
Hasil sumbangan yang diperoleh Gaggero dan putranya nantinya akan diserahkan kepada Pusat Pengungsi dan Imigran untuk Pendidikan dan Layanan Hukum (RAICES).
BACA JUGA Caisar dan Mantan Sopir Indadari Siap Gelar Pernikahan Sederhana
RAICES merupakan sebuah lembaga nirlaba di Texas yang menawarkan layanan hukum gratis dan berbiaya rendah bagi para imigran.
Gaggero mengatakan jika putranya merasa bangga atas apa yang telah mereka capai saat ini.
Meskipun sebenarnya, putranya masih tidak begitu mengerti masalah pemisahan keluarga yang mereka dukung.
Dia hanya terpengaruh oleh berita-berita yang ada.
BACA JUGA Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Inilah 4 Jenis Bau Badan yang Tak Boleh Diabaikan
"Ini menarik tali hatinya.
Karena untuk anak-anak, konsep berpisah dari orangtua adalah hal yang sangat menakutkan", tandasnya. (*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Time,AJC |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |