Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Mengajak balita liburan ke alam terbuka memang tak ada salahnya.
Tapi, banyak hal yang perlu dipersiapkan agar liburan aman dan menyenangkan.
Orang tua harus selalu waspada dan mengawasi anak-anak agar kejadian buruk seperti anak hilang atau terluka di tempat wisata bisa dicegah.
Mungkin kisah pilu orang tua balita asal Malaysia berikut ini bisa menjadi pelajaran untuk semua orang tua di luar sana.
(BACA JUGA: Intip yuk Keseruan Keluarga Ayu Ting Ting Mengikuti Jalannya Pilkada 2018!)
Kisah miris ini dibagikan oleh akun Instagram @makassar_iinfo dari netizen bernama Noorhasim Mohammad pada Selasa (26/6/2018).
Netizen tersebut menceritakan bagaimana kronologi seorang balita yang meninggal dunia akibat tersengat ubur-ubur di daerahnya.
"Orang tua, sebaiknya berhati-hati jika membawa si kecil ke pantai/tanjung dan lebih mengawasi kegiatan mereka.
Pasalnya, di pantai kerap terdapat makhluk kecil yang justru mematikan," tulis Noorhasim Mohammad.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Untuk Mendinginkan Smartphone, Ini Dia Kegunaan 'Mode Pesawat' yang Harus Kamu Tahu)
Kejadian nahas itu bermula saat sang bocah perempuan diajak berlibur ke pantai bersama keluarganya.
Seperti pengunjung lain, keluarga itu juga asyik bermain di air.
Namun, tiba-tiba seekor ubur-ubur menyengat kaki putrinya.
Terdapat luka biru lebam di antara kedua kaki gadis itu.
(BACA JUGA: Tampilkan Ilusi Berambut Pendek, Kecantikan Tamara Bleszynski Seketika Jadi Sorotan!)
Diduga warna biru tersebut merupakan racun yang dikeluarkan oleh ubur-ubur.
Orang tua segera melarikan sang balita ke rumah sakit.
Sayangnya nyawa gadis kecil itu tak dapat tertolong.
Orang tua bocah yang tak diketahui namanya itu histeris mendapati sang buah hati tak lagi bernyawa.
(BACA JUGA: Lagi Wajib Militer, Kim Sunggyu Dapat Kunjungan Member Ganteng dari INFINITE, Siapa tuh?)
Ini bukanlah kasus yang pertama kalinya.
Pada tahun 2017, seorang gadis kecil yang juga berasal dari Malaysia mengalami kejadian serupa.
Kakinya membengkak dan mengeluarkan banyak guratan merah.
Di Indonesia, kasus wisatawan yang tersengat ubur-ubur juga sering terjadi.
Melansir Tribun Jogja, Sebanyak 79 kasus sengatan ubur-ubur terjadi selama libur lebaran lalu hingga hari Senin (25/6/2018), dan tersebar di berbagai pantai selatan Gunungkidul.
(BACA JUGA: Mengemudi 17 Jam Tanpa Henti, Sopir Bus Pingsan dan Terserang Stroke Tiba-tiba Saat Berkendara)
Marjono, koordinator Sar Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, mengatakan korban kebanyakan anak-anak karena mereka tidak tahu bahayanya sehingga ubur-ubur terinjak atau malah digunakan sebagai mainan.
"Perkiraan muncul ubur-ubur atau impes pada bulan Juli hingga Agustus," terangnya.
Sementara itu, dari 2.000 spesies ubur-ubur, hanya 70 jenis yang serius membahayakan atau terkadang membunuh orang.
Sengatan ubur-ubur yang paling umum menghasilkan rasa sakit, gatal, dan ruam merah yang berlangsung selama beberapa hari.
(BACA JUGA: Heboh, Warga Temukan Ikan Monster Seukuran Orang Dewasa di Sungai Brantas, Simak 5 Faktanya)
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, ada cara paling mudah untuk mencegah sengatan racun ubur-ubur, yaitu menggunakan alas kaki.
Jika tersengat ubur-ubur, cara terbaik untuk menentukan bagaimana luka sengat seharusnya diobati adalah dengan proses identifikasi spesies oleh ahli kesehatan.
Yuk, utamakan keselamatan di manapun berada. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Instagram,kompas,tribun jogja |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |