Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Sudah jadi fitrah manusia untuk selalu penasaran dengan hal-hal yang diluar jangkauannya.
Tak terkecuali soal peristiwa alam yang unik dan lain dari biasanya.
Dan dalam waktu dekat ini, masyarakat yang tinggal di Australia, Afrika, Eropa, dan Selandia Baru akan disuguhi pemandangan fenomena alam unik berupa gerhana Bulan.
Baca : Lagi, Seekor Buaya Gegerkan Warga Jakarta Setelah Terlihat di Kali Angke
Gerhana Bulan berjenis blood moon ini terbilang unik karena disebut-sebut sebagai gerhana Bulan terlama dalam abad ini.
Mengutip Kompas.com, istilah 'blood moon' adalah fenomena ketika Bulan berubah warna menjadi kemerahan, seolah-olah berdarah.
Peristiwa ini terjadi ketika terdapat sedikit cahaya yang dipantulkan oleh Bumi saat bayangan Bumi menutup akses cahaya Matahari ke Bulan.
Baca : Acungkan Parang, Seorang Wanita Paksa Mantan Kekasihnya Melakukan Hubungan Seksual
Cahaya tersebut kemudian berinteraksi dengan partikel seperti debu di atmosfer Bumi sehingga memantulkan warna tertentu di Bulan.
Lalu kapan gerhana Bulan ini akan terjadi?
Mengutip dari Tribun Bali, astronom Bruce McClure mengungkapkan bahwa peristiwa ini akan terjadi di akhir bulan Juli 2018 ini.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribun Travel,tribun bali |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |