Grid.ID - Hari ini, Rabu 27 Juni 2018, Indonesia mengadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Bagi yang sudah cukup persyaratan mencoblos maka berhak memberikan suaranya untuk salah satu pasangan calon kepala daerah masing-masing.
Nah, setelah melewati serangkaian pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) maka tahap terakhir ialah menyelupkan jari ke tinta.
Dengan menyelupkan jari ke tinta maka hal ini sebagai tanda bahwa seseorang telah menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Umum (pemilu).
BACA : Nyelonong Masuk Tanpa Izin ke Wilayah Indonesia, Kapal Selam US Navy Amerika Hendak Ditorpedo
Namun apakah kamu tahu bagaimana awalnya menyelupkan jari ke tinta setelah mencoblos pemilu?
Dan kenapa harus menggunakan tinta berwarna kebiruan sebagai bahannya?
Rupanya penggunaan tinta di pemilu bukan barang baru dalam sejarah pesta demokrasi di dunia.
Penggunaan metode menyelupkan jari ke tinta dalam pemilu dimulai tahun 1950 di negara India.
Saat itu komisi pemilihan umum India mengalami problem besar yakni pencurian identitas.
BACA : Siap-siap, Gerhana Bulan Blood Moon Terlama Abad Ini Akan Segera Berlangsung!
Gara-gara pencurian identitas itulah maka banyak pemilih menggunakan hak suaranya sebanyak dua kali.
KPU India bingung akan hal ini karena ada 'pemilih hitam' yang dapat mencurangi hasil penghitungan suara.
Lantas Fallow's Chemical Society yang berbasis di London menggunakan kejadian pemilu India 1950 ini sebagai bahan studi.
Hasil studinya kemudian diberikan kepada KPU India yang didalamnya berisi saran agar menggunakan tinta berwarna ungu kebiruan untuk menandai pemilih yang sudah menggunakan hak suaranya.
Lantas kenapa harus jari yang ditandai dengan tinta?
BACA : Ini Gelar yang Akan Didapat Kate Middleton Saat Pangeran Charles Menjadi Raja Inggris
Sebetulnya bukan jari yang ingin ditandai oleh tinta namun kuku dari si pemilih.
Karena tinta yang menempel pada kuku sulit dihilangkan, terlebih jika ada pemilih yang mau curang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali maka akan kelihatan ketika menyerahkan kartu identitas mereka sebagai syarat mencoblos.
Uniknya lagi pemerintah India saat itu sangat serius memperhatikan kualitas tinta dalam pemilu mereka.
Bahkan tinta yang dipakai dalam pemilu India saat itu tak akan hilang selama empat bulan lamanya jika sudah terkena di kulit jari manusia.
Tinta pemilu India tersebut dibuat dan diimpor oleh Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL).
Mysore Paints and Varnishes Ltd merupakan satu-satunya pemasok tinta untuk Pemilu.
Bahkan tinta hasil produksi mereka juga digunakan di banyak negara seperti Inggris, Malaysia dan Turki.(Seto Aji/Grid.ID)
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | deccan chronicle |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |