Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Kemampuan Cristiano Ronaldo di dunia sepak bola tentu tak bisa diragukan lagi.
Pesepak bola kenamaan dunia ini juga bermain di untuk Portugal di ajang Piala Dunia 2018 ini.
Dunia menyaksikan Portugal maju dalam Piala Dunia 2018 bersama Ronaldo ketika ia berlari untuk melakukan tendangan penalti melawan Iran di menit ke 51 pada Senin (25/06/2018).
Sayangnya, tendangan itu berhasil ditepis oleh seorang penjaga gawang dari tim lawan, Iran.
Jadi, siapakah sebenarnya sosok Alireza Beiranvand?
Melansir dari beberapa sumber, Grid.ID telah merangkum beberapa fakta tentang Alireza Beiranvand.
Langsung simak di sini ya.
BACA JUGA Disebut Wanita Tanpa Pori-pori, Intip Potret Cantik Syahrini Tanpa Editan!
1. Digambarkan sebagai 'Raja Penalti'
Dikutip dari chicagotribune.com, penjaga gawang Timnas Iran ini sering digambarkan sebagai 'Raja Penalti'.
Hal inilah yang kemudian menarik perhatian penonton internasional.
2. Bermain sepak bola di sela-sela menggembala domba
Lahir di Sarabias, Lorestan, Iran Barat, Beiranvand merupakan seorang penggembala yang bergerak di sekitar pedesaan untuk mencari padang rumput bagi domba-dombanya.
Sebagai anak tertua, pekerjaan ini menjadi kewajiban Beiranvand untuk membantu keluarganya.
Pekerjaan pertamanya adalah menjadi penggembala domba.
BACA JUGA Unggah Foto Selfie, Roy Kiyoshi Justru Panen Protes Netizen Soal Juara Piala Dunia 2018
Setiap kali menemukan waktu luang, Beiranvand menggunakannya untuk bermain sepak bola dan Dal Paraan, permainan tradisional Iran bersama teman-temannya.
3. Jadi pemain sepak bola sejak usia 12 tahun
Sejak usia 12 tahun, Beiranvand sudah bergabung dengan tim sepak bola di desanya.
Ia memulai kariernya sebagai striker.
Namun, ketika kipernya terluka, Beiranvand memutuskan untuk menggantikan posisi kiper dan ingin terus berada di posisi ini.
4. Ayahnya tidak suka sepak bola
Sayangnya, keputusannya untuk menjadi pemain sepak bola ini tidak mendapat dukungan dari sang ayah, Morteza Beiranvand.
BACA JUGA Wow! Rihanna Luncurkan Produk Makeup Terbarunya, Kayak Apa nih?
Sebagaimana seorang ayah dan orang Iran lainnya, Morteza berfikir jika sepak bola tidak bisa dijadikan sebagai pekerjaan.
"Ayah saya sama sekali tidak suka sepak bola dan dia meminta saya untuk bekerja", kata Alireza kepada Guardian.
"Dia bahkan merobek pakaian dan sarung tangan saya sampai saya bermain dengan tangan kosong beberapa kali", imbuhnya.
5. Meminjam uang untuk kabur
Ternyata, kiper muda kelahiran Iran ini pernah melarikan diri ke Teheran agar bisa masuk ke klub yang lebih besar di ibukota.
Beiranvand meminjam uang dari seorang kerabat dan pergi ke Teheran dengan bus.
Di bus, ia bertemu dengan pelatih sepak bola, Hossein Feiz yang mengelola tim lokal.
BACA JUGA Resmi Jadi Istri Rizal Armada, Inilah 6 Fakta Monica Imas, Ternyata Profesinya Tak Terduga!
Feiz mengatakan jika dia akan membiarkannya berlatih bersama klubnya dengan imbalan 200.000 Toman (sekitar Rp 500 ribuan).
6. Hidup sebagai tunawisma
Karena kabur dari rumah, Beiranvand tidak memiliki tempat tinggal tetap untuk tidur setiap malamnya.
Ia sering menghabiskan malamnya di Azadi Tower, di mana ada banyak migran miskin berkumpul.
Bahkan ia sempat dikira pengemis karena ketika tidur di dekat pintu klub, ia menemukan koin yang dijatuhkan orang-orang untuknya.
7. Berganti-ganti mencari tumpangan untuk tidur
Hidup sebagai tunawisma membuatnya kesulitan untuk mendapatkan tempat tidur pada malam hari.
BACA JUGA Terkenal Berkat Aksi Video Tik Tok dan Jadi Idola Remaja Wanita, ini 5 Potret Bowo Alpenliebe
Beiranvand bahkan sempat berganti-ganti pekerjaan selama beberapa kali.
Mulai dari bekerja di pabrik penjahit, tempat cuci mobil, toko pizza sampai menjadi penyapu taman.
8. Sempat dipecat dari klub sebelum masuk ke tim U-23
Beiranvand mulai bersinar ketika ia dipilih untuk masuk ke tim U-23 Iran.
Sebelumnya, ia pernah dipecat oleh manajernya karena ketahuan bermain dengan klub lain.
Pada tahun 2015, Beiranvand akirnya menjadi kiper pilihan pertama Iran yang mengantarkannya untuk menjadi penjaga gawang Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Saya mengalami banyak kesulitan untuk membuat impian saya menjadi kenyataan, tetapi saya tidak memiliki niat untuk melupakan mereka. Karena merekalah yang membuat saya bisa seperti ini sekarang", kata Beiranvand saat mengenang perjuangannya.
BACA JUGA Rizal Armada Akhirnya Resmi Nikahi Kekasihnya, Ini Dia Mas Kawinnya!
Sekarang, ia memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian lainnya, bermain di Piala Dunia dan mungkin akan pindah ke klub Eropa.
Alizera Beiranvand mungkin tidak setampan Haghighi, tetapi kisah hidupnya yang epik bisa menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Bahwa, untuk mewujudkan sebuah impian diperlukan sebuah kegigihan dan perjuangan tanpa ada kata menyerah.
Keep fighting, Alireza Beiranvand! (*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Source | : | tribunnews,the guardian,Chicago Tribune |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |