Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Menangis adalah hal yang biasa terjadi pada bayi.
Karena belum bisa berbicara, tangis bayi dapat menjadi tanda bayi sedang menginginkan sesuatu.
Namun, tidak jarang orang tua belum bisa mengerti apa keinginan bayi mereka.
Untuk itu, yuk kenali penyebab bayi menangis.
Setidaknya, terdapat 9 alasan yang biasa menjadi penyebab bayi menangis.
1. Bayi Merasa Haus
Baca : Yuk Kenali Gejala Alergi Dingin pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu nih
Ini adalah alasan yang paling dasar dan umum diketahui tiap orang tua.
Namun bagi ibu muda yang baru memiliki bayi tangisan itu seketika membuat bingung dan panik.
Seperti yang telah diketahui, susu (ASI) adalah makanan utama untuk para bayi.
Untuk diketahui para ibu muda, sebagian besar bayi cenderung menyusu setiap 1-3 jam.
Durasi dalam proses menyusui biasa berlangsung sekitar 10-20 menit.
Umumnya bayi akan merasa lapar saat bangun tidur.
Baca : Lebih Dekat dengan Hasan Fadilah, Putra Fedi Nuril yang Tumbuh Besar dan Menggemaskan
Tanda-tanda bayi mulai lapar bisa dilihat dari beberapa kebiasaan bayi, diantaranya tangan bayi sering dimasukkan ke dalam mulut, menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan, mengoceh, ataupun menjulurkan lidah.
Maka sebaiknya ibu tahu tanda-tanda bayi saat lapar sebelum menangis.
2. Mengompol atau Diaper Penuh
Alasan lain kenapa bayi menangis adalah saat ia buang air besar atau buang air kecil.
Maka dari itu, ibu jangan lupa untuk mengecek popok yang dikenakan sang buah hati.
Kapan bayi buang air kecil atau buang air besar memang tidak dapat diprediksi, tapi biasanya bayi akan memberi tanda.
Baca : Perilaku Orang Tua dan Kebiasaan Membandingan Anak yang Berbahaya
Tanda-tanda tersebut diantaranya, bayi terlihat gelisah, ekspresi muka seperti mengejan, tiba-tiba diam, dan kentut.
3. Bayi Merasa Diabaikan
Terkadang saat ibu tengah melakukan rutinitasnya, si bayi tiba-tiba menangis.
Meskipun bayi belum bisa berbicara, tapi mereka tidak suka diabaikan.
Bayi akan senang saat diajak bermain bersama sang ibu.
Dengan cara mengajak bayi bermain maka ia tidak akan menangis karena merasa diabaikan.
Baca : Kacang Mede di Masa Kehamilan, Dilarang atau Dianjurkan? Ini Penjelasannya
4. Bayi Merasa Lelah
Untuk bayi yang berusia di 0-1 tahun pemberian stimulasi seperti permainan-permainan dapat merangsang sistem motoriknya.
Namun, saat si bayi sudah lelah karena merasa overstimulasi biasanya mereka jadi akan sering menangis.
Selain menangis, ia juga akan mengalami sulit tidur.
Untuk itu lakukan sedikit pijatan-pijatan kecil pada bayi agar membuatnya merasa lebih baik.
Untuk sebagian besar orang, membedong bayi adalah solusi agar membuatnya lebih tenang.
Baca : 'Kulari Ke Pantai' Ajak Moms Kreatif Hadapi Kids Zaman Now, Sudah Nonton Belum?
5. Perut Bayi Kembung
Hal ini juga sering menjadi penyebab kenapa bayi sering menangis.
Rutinitas seperti menjemur bayi terlalu lama adalah salah satu penyebab perut bayi kembung.
Selain itu cuaca yang tidak menentu juga berdampak yang sama, sehingga ibu perlu tahu apakah perut bayi kembung.
Cara yang paling umum untuk mengetahui perut kembung pada bayi adalah dengan menepuk-nepuk perut bayi secara perlahan.
Sementara itu, cara untuk mencegah bayi agar tidak kembung adalah dengan cara membenarkan posisi bayi saat sedang menyusu.
Baca : Menangani Perilaku Narsistik pada Anak, Sebuah Tindakan yang Harus Dipahami Orang Tua
Biasakan posisi kepala dan leher bayi lebih tinggi dari perut saat menyusu.
Untuk menghilangkan gas pada perut bayi, ibu dapat membuatnya bersendawa dengan cara mengayunkan bayi dalam posisi duduk atau menggendongnya dalam posisi tegak dengan menyandarkan bayi di bahu ibu.
Ibu juga dapat melakukan cara-cara seperti memijat perut bayi dengan lembut dan menelangkupkannya.
6. Bayi Merasa Mengantuk
Ini adalah hal paling umum yang sering menyebabkan bayi rewel dan menangis.
Tanda yang biasa terlihat pada bayi yang sedang mengantuk diantaranya, menguap, mata terlihat tidak fokus, terlihat gelisah, mengisap jari-jari, dan menarik telinga.
Baca : Agar Hasil Melimpah, Coba Ikuti Tips Memompa ASI Berikut Ini
7. Bayi Kegerahan Maupun Kedinginan
Bayi sering menjadi rewel saat merasa gerah, itu sangat umum terjadi.
Namun terkadang orang tua mengabaikan hal itu, karena merasa dirinya tidak merasakan perubahan suhu cuaca.
Perlu diketahui bahwa bayi memiiliki sensitivitas yang tinggi termasuk terhadap suhu ruangan.
Ibu perlu sesekali mengecek dahi maupun telapak kaki si bayi untuk mengetahui suhu yang dirasakan bayi, sehingga ibu bisa membantu membuka baju si bayi saat kegerahan maupun memakaikan jaket saat kedinginan.
8. Bayi Merasa Tidak Nyaman
Baca : Momen Menyusui Buah Hati Kedua Bisa Jadi Berbeda dengan yang Pertama loh, Ini Penjelasannya!
Rasa tidak nyaman pada bayi disebabkan oleh berbagai hal.
Bahan baju atau penggunaan baju yang terlalu ketat membuat bayi tidak nyaman.
Selain itu, lingkungan dan orang-orang baru yang ditemui juga bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan menangis.
9. Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi adalah hal yang jarang diketahui ibu muda saat bayi mereka menangis.
Rasa sakit pada gusi bayi saat tumbuh gigi inilah yang membuat bayi rewel dan menangis.
Baca : Mengajarkan Sejak Dini Berenang Pada Bayi Ternyata Punya Segudang Manfaat loh!
Tanda-tanda bayi saat akan tumbuh gigi antara lain, kebiasaan bayi menggigit-gigit menjadi lebih sering, air liur yang terlihat lebih banyak dari biasa, pola tidur yang tidak teratur, nafsu makan menurun, terkadang bayi juga mengalami demam saat tumbuh gigi. (*)
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Andika Thaselia |