Grid.ID - Sebenaranya, di dunia ini banyak orang baik.
Tapi, jika kamu tidak menemukan satu orang pun, maka jadilah salah satunya.
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dong dengan kalimat di atas?
Iya, memang benar, kebaikan itu tercipta dari dalam diri sendiri.
Setelah itu, orang-orang sekitar yang akan merasakan kebaikan dari kita.
Hal tersebut yang dilakukan pria satu ini.
Luke Mickelson dan keluarganya membuat sebuah proyek sederhana pada tahun 2012.
Mereka membangun dan meyumbangkan tempat tidur susun setelah mengetahui ada anak-anak setempat yang tidur di lantai.
"Gadis kecil ini memiliki lemari pakaian, tapi itu tampak seperti sarang burung kecil.
Dan itulah yang dia tiduri, itulah tempat tidurnya.
Ketika kami mengantarkan tempat tidur, dia memeluknya dan tidak bisa melepaskannya." ungkap Luke seperti dikutip dari Intisari Online.
@shpbeds
Tempat tidur susun
Luke Mickelson menyadari bahwa hal tersebut sangat dibutuhkan, maka dia mendirikan Sleep in Heavenly Peace.
Speel in Heavenly Peace adalah sebuah lembaga nonprofit yang membangun dan memberikan tempat tidur kepada anak-anak yang membutuhkan.
"Itu membukakan mata bagiku," ungkap Luke Mickelson.
Lahir dan dibesarkan di Idaho, sekarang Luke Mickelson berusia 41 tahun.
Sebelumnya, dia adalah seorang pemain bola sekolah menengah dengan gaji yang lumayan tinggi.
Dia bermain sebagai quarterback dan kini lebih fokus mengurus keluarga.
Luke Mickelson juga melatih tim olahraga anak-anak.
Tapi, ketika dia bertemu anak-anak yang tidur di lantai, kehidupannya berubah.
Luke Mickelson menggunakan panduan keselamatan dalam pembuatan tempat tidur susun.
Dia membeli kayu dan persiapan lainnya untuk membuat tempat tidur dengan uangnya sendiri.
Dia pun juga merekrut teman serta anggota keluarga untuk membantu.
@shpbeds
Tempat tidur susun
@shpbeds
Tempat tidur susun
Ketika berita mengenai niat Luke menyebar, banyak orang yang berminat dan ikut terlibat.
Proyek pertama di tahun 2012, Luke membuat 11 tempat tidur di garasinya.
Tahun 2012, ia membuat 15 tempat tidur.
Jumlah tersebut berlipat ganda di setiap tahunnya.
Sehingga pada tahun 2017, lembaga Luke berhasil membuat 612 tempat tidur susun.
Setelah itu, Luke Mickelson mendirikan sebuah badan amal resmi, lengkap dengan kursus pelatihan, konstruksi manual, dan cabang lokal.
Dia berharap akan banyak masyarakat bergabung melalui gerakan ini.
Dengan motto "Tidak ada anak yang tidur di lantai di kota kami", lembaga nirlaba ini telah membangun dan mengirimkan lebih dari 1.500 tempat tidur gratis untuk anak-anak di Amerika.
Namun, seiring berjalannya waktu, Luke dihadapkan dengan pilihan sulit, memajukan karir atau non profitnya.
Pada akhirnya, dia memilih yang kedua.
"Saya menemukan bahwa kebutuhan saya tidak hanya soal finansial.
Kebutuhan yang saya miliki adalah melihat kegembiraan di wajah anak-anak, mengetahui bahwa saya dapat membuat perbedaan," kata Luke. (*)