Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Depresi bukan hanya sebuah perasaan sedih atau kesepian biasa.
Depresi adalah sebuah penyakit yang serius.
Seseorang yang menderita depresi berjuang untuk melawan perasaan sedih yang luar biasa, keputusasaan, perasaan tidak berharga dan kesepian setiap hari.
Depresi bisa benar-benar mereengut kebahagiaan seseorang bahkan nyawa para penderitanya.
( BACA JUGA :Rilis Lagu Baru, Tiffany Young Dapat Dukungan dari Sooyoung SNSD)
Tidak sedikit kita sering mendengar kabar bahwa ada orang yang bunuh diri karena depresi.
Bahkan, selebriti terkenal sekalipun bisa merelakan nyawanya karena tidak sanggup melawan perasaan sedih dan tertekan yang luar biasa seperti itu.
Depresi bisa disebabkan oleh banyak hal, dan untuk mengatasi masalah depresi adalah dengan penyembuhan.
Untuk melakukan metode penyembuhan kita perlu mengetahui jenis-jenis dari depresi itu sendiri sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
( BACA JUGA :Pamerkan Selembar Kartu Nama di Instagram, Sulli akan Buka Toko?)
1.Depresi situasional
Kondisi ini disebabkan ketika kamu mengalami kesulitan yang tiba-tiba terjadi seperti perpisahan atau kehilangan pekerjaan.
Para psikolog menyebut kondisi ini sindrom respon stres dan mereka bisa membantumu melewati fase ini dengan konseling dan terapi.
2.Gangguan depresi utama
Ini adalah bentuk depresi yang paling umum.
Depresi ini memiliki gejala seperti susah tidur, mudah marah, gelisah, hilang nafsu makan dan pada hal-hal yang disukai.
( BACA JUGA :Gaya Pacaran Bio One dan Anya Geraldine Kena Nyinyir Netizen)
Tingkat keparahan dari gejala ini akan bervariasi pada setiap orang.
Dalam kasus yang parah depresi ini bisa membuat hidupmu menjadi "lumpuh".
Jenis depresi ini dapat diobati dengan kombinasi psikoterapi atau obat-obatan antidepresan.
3.Sakit atau cedera
Orang yang menderita penyakit kronis, akan sering mengalami depresi atau kecemasan karena tekanan adanya tekanan secara emosional dan fisik dari penyakit yang dideritanya.
( BACA JUGA :Bukan Penyanyi, Marion Jola Bercita-cita Miliki Profesi yang Mulia)
4.Depresi peripartum
Depresi ini biasanya dialami oleh wanita yang baru saja selesai melahirkan dalam kurun waktu beberapa minggu atau bulan.
Kondisi ini beda dengan sindrom baby blues biasa.
Perubahan hormonal secara besar-besaran adalah penyebab dari depresi ini.
Hampir 10 hingga 15 persen wanita mengalami depresi pasca melahirkan.
Kondisi ini dapat diobati dengan dukungan keluarga, konseling dan psikoterapi.
( BACA JUGA :Bukan Jadi Penyanyi, Brisia Jodie Punya Cita-cita Unik Banget!)
5.Trauma-Based atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD merupakan gangguan mental yang dapat berkembang ketika seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Peristiwa traumatis itu seperti kekerasan seksual, peperangan, kecelakaan atau situasi lain yang mengancam jiwa.
Gejala dari kondisi ini meliputi mimpi buruk, kecemasan atau rasa panik yang memicu trauma.
( BACA JUGA :Marion Jola Menunda Masa Kuliah dengan Alasan Kurang Persiapan)
Kondisi ini bisa disembuhkan dengan terapi berbicara, antidepresan dan obat anti kecemasan. (*)
Source | : | yourtango |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |