Grid.ID - Musibah karamnya kapal penyeberangan barang dan penumpang kapal motor Sinar Bangun, masih menyisakan pilu.
Dari data resmi Basarnas, masih ada 164 korban yang dinyatakan hilang sejak 18 Juni lalu. Hingga hari ke-11, pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, maupun masyarakat sekitar.
Jasad korban sudah ditemukan, namun belum bisa diangkat karena keterbatasan alat. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono memberikan penjelasan terkait jasad korban yang tak muncul ke permukaan.
Menurut Soerjanto, jasad korban di kedalaman lama membusuk, karena temperatur di dasar Danau Toba sangat dingin.
Baca juga : Hasil ROV Ungkap Kemiripan Jasad Korban, Salah Satunya Bocah 9 Tahun
"Kami juga berkonsultasi dengan dokter forensik dari UI. Saya tanya, ‘dok, ini kenapa kok para jasad ini enggak naik ke atas?’ Kalau temperaturnya dingin di dasar Danau Toba, itu seperti kita menaruh makan di kulkas, jadi reaksi pembusukannya lambat," jelasnya saat konferensi pers di kantor Pusat Badan SAR, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dikutip dari Wartakota.
Untuk bisa membuat jasad naik ke permukaan, kata Soerjanto, diperlukan gas untuk menambah berat jenis, namun karena terhalang kedalaman dan suhu dingin, jasad-jasad tersebut tak mengapung di permukaan air.
"Sehingga jumlah gasnya tidak cukup membuat berat jenis manusia ini lebih ringan dari angin, sehingga kenapa jasad-jasad tersebut tidak mengapung, atau sebagian yang mengapung," papar Soerjanto. (*)
Baca juga : Terungkap Penyebab Jasad Korban Kapal Sinar Bangun Susah Diangkat
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mengapa Jenazah Korban KM Sinar Bangun Tak Mengapung ke Permukaan Air? Ini Penjelasannya.
Penulis | : | GRID |
Editor | : | Alfa Pratama |