Manfaat dan Arti Ketagihan Memencet Bubble Wrap, Wah Apa ya?

Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia

Grid.ID - Ayo, siapa yang tidak bisa lepas untuk memencet atau membunyikan plastik buble wrap yang sering kita jumpai saat mendapatkan kiriman barang dari paket online?

Buble wrap sering kita jumpai dalam bungkusan paket, agar barang kiriman paket tidak mudah pecah dan rusak.

Meski terlihat sepele, ternyata memencet bubble wrap memiliki manfaatnya loh.

Seperti yang dilansir dari laman times of india, memencet bubble wrap merupakan cara yang tepat untuk meredakan stres.

( BACA JUGA :iPhone Terbaru Akan Gunakan Layar OLED Produksi LG, Lebih Murah?)

Bubble wrap bekerja lebih efektif untuk meredakan stres dibandingkan kegiatan mediatasi atau aktivitas yoga.

Saat kamu memencet bubble wrap, kamu pun akan merasakan ketagihan yang tanpa disadari, ini loh arti dibalik sains nya:

1. Studi menunjukan bahwa sesuatu hal yang kecil saat berada di tangan akan membuat pikiran menjadi gelisah.

Terutama jika kamu bekerja di tempat yang penuh tekanan, sehingga benda-benda kecil seperti bubble wrap dapat emmberikan ketenangan dan meredakan ketegangan saraf.

( BACA JUGA :Gokil Banget! Hotel Terme Millepini, Kolam Renangnya Terdalam di Dunia)

2. Bubble wrap dapat mengurangi ketehgangan otot, ketika kamu sedang dilanda stres cenderung kamu akan lebih tegang.

Meluangkan waktu dengan memencet bubble wrap pakai jari tangan, tanpa sadar pikiran akan menjadi lebih tenang dan tidak gelisah.

3. Memencet atau meletup gelembung bubble wrap juga berkaitan dengan orgasme otak.

Ketika memainkan bubble wrap, otak kamu akan mendapatkan kepuasan seperti berhubungan seks.

Fenomena ini dikenal dengan respon meridian sensorik otonom yaitu sensasi kesemutan yang berbeda dan menyenangkan di kepala, kulit kepala, punggung atau daerah perifer tubuh dalam menanggapi rangsangan.

( BACA JUGA :Kecanduan Nonton Drama atau TV Series Ternyata Berdampak pada Kesehatan, Begini Penjelasannya)

Namun kepuasan memencet bubble wrap juga memberikan sinyak pada otak untuk melepaskan hormon bahagia(*)

PROMOTED CONTENT