Grid.ID - Tahun 1958 hingga 1961 pemerintah Indonesia dipusingkan dengan berbagai urusan mengancam kedaulatan negara baik dari dalam maupun luar negeri.
Belum juga selesai urusan merebut Irian Barat dari tangan 'Kompeni' Belanda, republik juga harus berjibaku menghadapi pemberontakan cukup serius dari Perdjuangan Rakjat Semesta dan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (Permesta & PRRI).
Cukup serius karena pemberontakan ini berskala besar yang berpusat di pulau Sulawesi dan Sumatera.
Lebih mengkhawatirkannya lagi Permesta dan PRRI gerakannya didukung oleh CIA Amerika Serikat melalui operasi terselubung mereka di tanah air.
BACA : Mengenal Sosok Anak Polisi yang Minta Ayahnya Pakai Tas Lucu Saat Bertugas di Pilkada 2018
Pemerintah pusat lantas melihat perlunya tindakan militer untuk menumpas Permesta dan PRRI.
Maka Maret 1958 TNI menggelar operasi militer skala besar untuk menggulung kekuatan Permesta dan PRRI yang memiliki basis kuat di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Operasi militer tersebut bernama Operasi Tegas.
Sasaran yang disasar dalam operasi Tegas ini adalah merebut dan menguasai Riau.
Dipilihnya Riau sebagai sasaran operasi karena posisi Riau cukup strategis lantaran berbatasan dengan jalur lalu lintas laut internasional.
Menguasai Riau juga akan menutup kemungkinan pemberontak melarikan diri melalui selat Malaka.
Selain itu di Riau juga ada perusahaan minyak Caltex milik Amerika Serikat.
BACA : Nyawa dan Pernikahannya Terancam Bahaya, Beginilah Kisah Pasangan Obesitas Asal Missouri
Nikita Mirzani Ancam Bakal Robohkan Rumahnya, Vadel Badjideh Malah Tantang Balik: Kalau Bisa 100 Tukang Kita Sambut
Source | : | Los Angeles Times,Nasution : Memenuhi Panggilan Tugas |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |