Grid.ID - Suasana duka masih ada menyelimuti keluarga korban tragedi KM Sinar Bangun.
Lusa, Selasa (3/7) Basarnas akan menghentikan proses pencarian dan evakuasi bagi 164 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Menanggapi hal itu, aktivis nasional Ratna Sarumpaet datang ke posko SAR tim gabungan pencarian korban KM Sinar Bangun di pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7).
Ratna mengklaim dirinya sebagai perwakilan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun dan masyarakat Tapanuli ketika hendak berbicara dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA : Lasma Ikhlaskan Jenazah Putrinya yang Jadi Korban KM Sinar Bangun Tetap Berada di Dasar Danau Toba
Klaim Ratna sebagai perwakilan warga tak digubris Luhut.
Ia tetap tidak mau berbicara kepada Ratna Sarumpaet.
Hal ini karena tujuan Luhut datang ke posko SAR tim pencarian adalah bertemu dengan keluarga korban KM Sinar Bangun.
"Saya ingin berbicara langsung dengan mereka (keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun). Prioritas utama saya ke sini berbicara langsung dengan keluarga korban, bukan dengan Anda. Nanti saya berbicara dengan Anda," ucap Luhut dengan nada tinggi ke Ratna Sarumpaet seperti dikutip dari Tribun Medan.
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan kemudian bertindak, ia mencoba menenangkan Ratna.
Namun usahanya gagal, Ratna malah semakin menjadi-jadi.
"Ini (Proses evakuasi KM Sinar Bangun) tak boleh dihentikan, ini persoalan Tapanuli, semua mayat diangkat ...," belum selesai Ratna berbicara, AKBP Marudut langsung meminta Ratna diam.
Saat keduanya terlibat cekcok, seorang perempuan tiba-tiba berdiri dari tempatnya duduk.
Perempuan itu langsung menimpali komentar dari Ratna.
"Ibu, saya lebih paham lagi Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya," ucap perempuan tersebut kepada Ratna.
Mendengar ucapan dari perempuan tersebut, Ratna langsung menjawabnya dengan nada keras.
"Kamu jangan mau dibayar!" teriak Ratna lagi.
"Saya tidak dibayar," jawab perempuan itu lagi.
Merasa perkataan Ratna sudah kelewat batas Luhut langsung melontarkan perkataan tegas.
"Kau boleh macam-macam sama yang lain, sama saya jangan," ucap Luhut.
Keadaan posko malah menjadi gaduh di tengah suasana duka kejadian tragis ini.
Seorang perempuan yang merupakan keluarga korban dari tragedi ini meminta agar semua pihak tidak ribut bergaduh.
"Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek," ucap perempuan tersebut sembari menangis.
Mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.
Sementara itu Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan proses pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba dihentikan setelah dilakukannya musyawarah antara tim SAR gabungan dengan pihak keluarga korban.
"Kita kemarin sudah ada musyawarah antara Tim SAR Gabungan, keluarga korban, yang diinisiasi Bupati Simalungun JR Saragih," kata Budiawan, Senin (2/7).
"Bahwa korban sebanyak 164 orang yang dinyatakan hilang itu, akan diikhlaskan oleh para keluarga korban," ujarnya.(*)
Source | : | tribunnews,Tribun Medan |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |