Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Nggak semua susu cocok untuk pertumbuhan anak, apalagi untuk bayi dan balita.
Saat ASI tidak memadai produksinya, kita sebagai orangtua diwajibkan putar otak untuk mengganti asupan gizi si buah hati.
Selalu ingat penuhi asupan gizi melalui susu yang cocok nutrisi dan gizinya untuk si buah hati ya.
Ramai pemberitaan tentang susu kental manis, hal yang perlu kita ketahui dilansir dari Kompas.com.
( BACA JUGA :Diprediksi Akan Dapat Rejeki Nomplok di Bulan Juli, 5 Zodiak Ini Beruntung Banget!)
"Susu kental manis tidak disarankan karena isinya tidak cocok untuk bayi, standar sanitasi pabrik juga tidak setinggi susu formula bayi. Jadi tidak disarankan," kata Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Dr. Ir. Dede R Adawiyah saat diskusi bersama Forum Ngobras di KalaKopi, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2017).
Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis menimbulkan banyak dampak negatif untuk si kecil loh.
"Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," kata Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, seorang dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, kepada Kompas.com, Minggu (6/5/2018).
Selain diabetes dan obesitas, asupan gula secara berlebihan akan merusak gigi pada anak-anak.
( BACA JUGA :5 Gaya Kasual Marsha Aruan yang Fashionable dan Millennials Banget!)
"Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries dentis (gigi karies). Penelitian tentang ini sudah banyak di jurnal kedokteran," katanya.
Rita juga mejelaskan seharusnya susu yang sesungguhnya memiliki kandungan nutrisi yang pas bagi tubuh.
"Harusnya susu itu bisa memberi protein lebih kurang 8 gram, kalsium sekitar 250 gram. Dan gula yang boleh untuk anak menurut piramida gizi seimbang sekitar satu sampai 2 sendok makan atau setara dengan 26 gram," kata Rita.
"Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis sebanyak dua gelas per hari, seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak, ini saya sayangkan sekali," kata Rita. (*)
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Irma Joanita |