Grid.ID - Genteng berbahan tanah liat, merupakan atap rumah yang sudah dipakai sejak jaman dulu.
Bahkan di Indonesia sendiri, atap rumah berbahan tanah liat ada gegara wabah penyakit.
Berikut sekelumit sejarah atap rumah berbahan tanah liat dan bisa sampai ke Indonesia.
Dari berbagai sumber didapat, bahwa sejarah genteng itu berawal dai Tiongkok.
Kira-kira pada 10.000 SM, banyak bangunan disana yang menggunakan atap berbahan tanah liat.
Lalu nggak berapa lama, menyusul masyarakat Timur Tengah menutupi bagian atas rumahnya dengan bahan yang sama dengan orang Tiongkok.
(BACA JUGA : Sejuk Dengan Atap Rumah Dari Genteng Tanah Liat, Ini Penjelasannya)
Dari timur Tengah ini, atap bangunan berbahan tanah liat kemudian menyebar sampai ke Eropa.
Genteng masuk ke Amerika pada abad 17, gegara Eropa membawa virus arsitektur kekinian waktu itu.
Di Indonesia sendiri, genteng tanah liat ada sebelum abad 20.
Konon munculnya ide pembuatan genteng, malah dari penjajah Belanda.
Meski masyarakat Indonesia waktu itu, sudah memproduksi barang dengan menggunakan bahan tanah liat.
Mereka memproduksi barang dari tanah liat, urusannya dengan kebutuhan rumah tangga.
Kerajinan gerabah yang diproduksi diantaranya gentong, cobek, tungku, jambangan dan lain-lain.
(BACA JUGA : 6 Jenis Atap Rumah Ini wajib Tahu, Sebelum Membangun Rumah Idaman)
Pembuatan genteng tanah liat pada waktu itu, oleh Belanda dipakai buat memenuhi kebutuhan infrastruktur dan pabrik gula.
Dipakai sebagai atap rumah pribumi, setelah adanya serangan wabah pes.
Dari hasil penelitian tim kesehatan Belanda waktu itu, penularan pes oleh tikus akibat penggunaan rumbia sebagai atap rumah.
Tikus banyak bersarang diatap rumah berbahan rumbia dan itu dijadikan penyebab penularan wabah pes.
Sejak itulah, makin berkembang pembuatan genteng berbahan tanah liat di Indonesia.(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |