Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Seiring bertambahnya zaman juga membuat adanya perkembangan teknologi.
Kini semua orang mudah untuk saling bertukar kabar dan tahu keadaan seseorang yang jauh berkilometer jaraknya.
Tapi dari banyaknya segudang manfaat media sosial, nggak jarang ada hal negatif dari sosial media, salah satunya adalah fenomena narsistik.
Lalu mengapa ya sejak populernya media sosial seolah semua orang nggak sungkan lagi membagi kehidupan pribadinya ke publik?
( BACA JUGA :Bowo Alpenliebe Akui Tindakan Kominfo Tepat dalam Pemblokiran Aplikasi Tik Tok)
Nggak jarang loh beberapa orang menyebut kebiasaan suka pamer kehidupan pribadi di sosial media ini merupakan bagian dari narsistik.
Tapi di lain sisi, banyak juga yang berpendapat sah-sah saja untuk mengekspos kehidupan pribadi di akun media sosial pribadi masing-masing.
Yap, terlepas dari pro dan kontra seorang psikolog Vierra Adella, M.Psi berpendapat kebanak netizen saat ini beracuan pada ketenaran nih.
Dilansir dari Kompas.com, media sosial memberi ruang bagi kita untuk menunjukkan diri dan juga ada ‘penontonnya’.
( BACA JUGA :Crita Viral! Akun Ini Ungkap Ada Jasa Antar Mayat Dikalangan Supir Truk, Ceritanya Bikin Miris)
"Yang sehat itu kalau kita punya kompetensi tertentu untuk dibanggakan. Kalau skillnya biasa-biasa saja maka dia butuh atribut, yaitu barang-barang duniawi," kata Adella.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Irma Joanita |