Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Lewat unggahan di akun Instagram, Princess Eugenie mengungkapkan bahwa dirinya menderita skoliosis.
"Hari ini adalah Hari Kesadaran Skoliosis Internasional dan saya sangat bangga untuk membagikan X Rays saya untuk pertama kalinya.
Saya juga ingin menghormati staf yang luar biasa di The Royal National Orthopaedic Hospital yang bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan nyawa dan membuat orang menjadi lebih baik.
Mereka membuat saya lebih baik dan saya senang menjadi pasien tetap mereka di Redevelopment Appeal," tulis Princess Eugenie dalam captionnya.
(Baca Juga 6 Ponsel Android Dengan RAM 3GB, Hargnya Sekitar Rp 2 Jutaan)
Pada Jumat (6/7/2018), Grid.ID melansir kabar mengejutkan dari salah satu anggota kerajaan Inggris, Princess Eugenie ini di laman harpersbazaar.com.
(Baca Juga Yakin Sindiran Syahrini Bukan untuknya, Igun : Ya Kali Anak Durhaka)
Princee Eugenie juga menyisipkan sebuah link website yang menunjukkan detail dari kisahnya.
"Saya adalah bukti nyata bahwa semua orang muda ini yang memiliki hal yang sama dengan yang saya miliki, mungkin lebih, atau tidak, saya telah melakukannya.”
“Saya telah melaluinya, dan saya ingin membantu sebanyak yang saya bisa," ungkap Princess Eugenie dalam video tersebut.
(Baca Juga Dibalik Perceraian Sule dan Lina, Ternyata Ada 5 Fakta Terungkap)
Lalu apa skoliosis itu?
Berikut 3 fakta skoliosis.
Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal.
Tulang belakang manusia memiliki lekuk alami yang halus.
Tetapi beberapa orang memiliki kurva yang berbeda, kurva tulang belakang sisi ke sisi yang juga memutar tulang belakang.
Kondisi tersebut lah yang dinamakan skoliosis.
Pada x-ray tampilan depan atau belakang tubuh, tulang belakang seseorang yang menderita skoliosis akan terlihat seperti huruf 'S' atau 'C' daripada garis lurus.
(Baca Juga Nggak Kenal Malu, 10 Seleb Hollywood Ini Percaya Diri Menunjukkan Body Hair-nya!)
Diungkapkan oleh Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dr Didik Librianto, Sp OT(K), bahwa skoliosis bisa menimpa siapa saja, tetapi perempuan nampaknya jauh lebih berisiko dibanding laki-laki.
Dipaparkan oleh Didik, ada empat faktor risiko yang mempengaruhi skoliosis, yaitu usia, lokasi kurva, derajat kurva, dan jenis kelamin.
Mengenai penyebabnya, dunia medis belum juga bisa memastikan.
Pasalnya, mayoritas pasien yang datang sudah mencapai sudut berat dan penyebabnya tidak diketahui atau idiopathic.
Selain genetik, para pakar juga mencurigai adanya kekurangan kolagen dan vitamin D yang dapat menimbulkan skoliosis.
Namun, kecurigaan tersebut belum bisa dibuktikan sebagai penyebabnya. (*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | harpersbazaar.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |