Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Di zaman yang modern ini, segalanya berjalan begitu cepat serta instan.
Bahkan, sampai beberapa pekerjaan membuat kita nggak perlu lagi bantuan orang lain.
Hal ini mungkin akan membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari karena tugas kita yang cenderung jadi mudah.
Eits, tapi tunggu dulu bukan berarti nggak ada dampak buruknya loh.
( BACA JUGA :Penampilan Kasual ala Priyanka Chopra dengan Nuansa White on White, Bisa Kamu Tiru nih!)
Justru, ini akan menjadi boomerang bagi kita kalau nggak bisa mengatasi rasa individualis dalam diri kita.
Contoh sebuah kasus yang terjadi di Bandung ini akibat rasa empati yang kurang dari teman dan tetangga sekitar.
Diberitakan seorang mahasiswi jurusan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2013 ini sudah meninggal tiga hari.
( BACA JUGA :Sering Dibilang Mirip, Brisia Jodie Unggah Foto Bersama Prilly Latuconsina)
Sartika Tio Silalahi (21) yang ditemukan meninggal di kamar kos, di Jln. Plesiran, Taman Sari, Bandung, Senin (10/7).
Anehnya nggak satu pun tetanggga kos, pemilik kos, sampai teman-teman kampus yang curiga loh dengan menghilangnya Sartika selama beberapa hari ke belakang.
Justru kecurigaan timbul dari keluarga Mending Sartika di Tapanuli Utara.
( BACA JUGA :Rapper Junior Aaron, Anak Pertama Saykoji Meriahkan Asian Games 2018)
Ya, diketahui gadis 21 tahun ini merupakan pelajar asli Tapanuli Utara yang berprestasi di kampung halamannya.
“Dari hasil pengecekan baru diketahui sekitar jam 23.30 WIB setelah dilihat dari atas jendela kamar, terlihat sesosok mayat tergeletak dan mengeluarkan bau tidak sedap," kata Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Pol
Hendro Pandowo, kepada Kompas.com.
Kamar dalam keadaan rapi dan nggak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Penyebab meninggalnya diduga karena sakit, mengingat almarhum memang menderita sakit maag kronis.
( BACA JUGA :Kisah Perjuangan Pedangdut Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ubah Rumah Gubuknya Jadi Istana!)
Sungguh disayangkan banget ya kejadian seperti ini bisa terjadi.
Karena notabenenya, sebagai masyarakat yang tingal bertetangga apa lagi dalam satu rumah kos, harusnya kita bisa lebih peduli lagi pada masyarakat di sekitar lingkungan kita.
Nah yuk lebih peduli lagi dengan sesama dengan tetap berpegang batasan pada norma yang ada di masyarakat ya. (*)
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Irma Joanita |