Dalam proses pemadaman api, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan.
Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Kota Denpasar, I.B Yoga, mengatakan, petugas mengalami kesulitan dalam memobilisasi air.
Yoga mengatakan di lokasi kebakaran tidak ada satu pun kran air yang berfungsi untuk digunakan memadamkan api.
BACA JUGA: Lahan 10 KM Persegi Kebakaran Diduga Akibat Geng Motor Buang Puntung Rokok Sembarangan
Proses pemadaman api ini pun membutuhkan waktu cukup lama.
Dalam penanganan api, pihaknya membutuhkan waktu 15 menit, sementara untuk mengambil air petugas harus membutuhkan waktu 30 menit.
Api terus merambat dengan cepat karena kondisi angin.
Sehingga upaya pemadaman berjalan kurang efektif.
BACA JUGA: Tak Hanya Gedung Arena PRJ Kemayoran, Kebakaran Juga Terjadi di Hotel Pullman Bundaran HI, Jakarta
Pihak BPBD pun menyarankan kedepan, PELINDO III harus bisa memfasilitasi kran air untuk mengatensi di sejumlah titik dermaga.
"Kendalanya itu, seharusnya setiap 50 meter harus ada kran. Kemudian yang kedua managemen sandar untuk kapal, harus diposisikan saat keadaan darurat terus ada akses pergerakan," ujarnya kepada awak media di lokasi kebakaran, Senin (9/7/2018).
Ia menjelaskan, untuk mengatasi insiden kebakaran ini pihaknya mengerahkan puluhan petugas dan armada pemadam kebakaran (damkar).
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Twitter,tribun bali |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |