Grid.ID - Rencana Warsilah untuk menikah dengan kekasihnya, Masrokhan (33), pada 16 Agustus 2018 mendatang, kandas di tengah jalan.
Warsilah meninggal dunia setelah jatuh dari boncengan pengemudi ojek online akibat aksi penjambretan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu, Warsilah yang menggunakan jasa ojek online untuk berangkat menuju tempat kerja tiba-tiba dijambret oleh seorang pengemudi motor yang melaju dari belakang.
Penjambretan Warsilah viral karena terekam CCTV.
Baca juga : Ini Pesan Terakhir Korban Penjambretan di Cempaka Putih untuk Calon Suami
Dalam video yang beredar, pelaku yang menggunakan sepeda motor mirip Suzuki Satria memepet motor ojek online yang ditumpangi korban.
Penjambret berusaha merampas tas korban dari samping kanan.
Polisi pun berupaya mengungkap kasus ini.
Tak sampai dari 2 minggu, akhirnya pelaku penjambretan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Pelaku penjambretan di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, SH (27), mengaku menyerahkan diri karena takut ditembak polisi.
"Saya nyerahin diri karena saya takut ditembak," ujar SH di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018) yang dikutip dari Kompas.com.
Baca juga : Barbie Kumalasari Menjadi Korban Penjambretan, Begini Kronologinya!
"Saya enggak nyangka Pak, kayak selalu ada bayang-bayang (korban) yang ngikuti di mana-mana," ujar pelaku SH.
Pelaku mengatakan hanya ingin mengambil tas milik Warsilah yang diletakkan di atas motor.
Ia mengaku tak menyangka aksinya membuat Warsilah terjatuh sehingga meninggal dunia.
Saat kejadian dan melihat Warsilah terjatuh, SH langsung kabur ke arah Tanjung Priok dan memutar menuju arah Pulogadung, Jakarta Timur.
Pelaku sempat ketakutan karena mendengar dari informasi di televisi bahwa pelaku penjambretan akan ditembak polisi.
Baca juga : Jadi Korban Penjambretan, Seorang Nenek Justru Lakukan Hal Tak Terduga
Pelaku yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur, itu kemudian mendatangi rumah pamannya yang berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan, untuk mengadu.
Setelah dinasihati pamannya, pada Minggu (8/7/2018) SH memutuskan untuk menyerahkan diri.
"Saya tahu juga Pak, saya salah, jadi saya menyerahkan diri," ujar SH.
"Pas kejadian saya enggak tahu korban seperti itu (meninggal, red). Tiga hari setelah kejadian, saya lihat di berita korbannya sudah enggak ada. Saya mikir untuk menyerahkan diri," katanya di Mapolres Jakarta Pusat pada Senin (9/7/2018) dikutip dari Kompas.com.
"Saya nyesel, saya bertobat. Setelah keluar dari penjara saya mau hidup apa adanya. Saya tahu banyak yang enggak terima, saya sadar diri. Saya kerja apa saja yang penting halal," katanya.
Baca juga : Mengejar Penjambret Tasnya, Mahasiswi Ini Malah Mendapatkan Kejadian Tragis
SH merupakan seorang sopir angkot jurusan Pulogadung-Kota.
Setelah kejadian dia merasa bersalah dan tidak nyaman hingga memutuskan tidak bekerja.
Dia ingin mengurangi kecemasannya, tetapi justru semakin tertekan.
Warsilah telah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sumberejosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (2/7/2018) siang.
Usai insiden maut itu, jenazah Warsilah diantarkan menumpang ambulans dari Jakarta menuju rumah duka. (*)
Baca juga : Ngeri, Begini Detik-detik Seorang Pemotor Alami Penjambretan, Wanita Wajib Waspada!
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |