Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Akhirnya setelah dua minggu terjebak di dalam goa Tham Luang, Thailand, seluruh anggota tim sepak bola Mu Pa (Wild Boar) berhasil di evakuasi.
Dikonfirmasi oleh Tim SEAL Angkatan Laut Thailand bahwa ke-13 anggota sepak bola tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
Meski demikian, mereka belum bisa pulang ke rumah.
Ke-12 remaja dan pelatih sepak bola tersebut harus berada di karantina selama satu minggu.
(Baca: Kisah 8 Artis Indonesia yang Memutuskan untuk Hijrah dan Berhijab)
Saat ini mereka diisolasi di sebuah rumah sakit di Chiang Rai, Tahiland.
Bisa bertahan di dalam goa sejauh 3 kilometer dari pintu masuk tanpa makanan merupakan sebuah keajaiban yang besar.
Apalagi saat terjebak di dalam goa, mereka juga harus berbagi oksigen yang jumlahnya saat itu terbilang terbatas.
Ke-13 orang tersebut bisa saja tertimpa situasi buruk saat terjebak di dalam gua.
(Baca: Jangan Sampai Salah! Berikut Deretan Mitos Tentang Kanker yang Perlu Kamu Tahu)
Lalu, bagaimana mereka bisa bertahan di dalam gua dalam waktu yang terhitung lama?
Dilansir Grid.ID dari haionline, Ekkapol sang pelatih mengajari anak asuhnya untuk bermeditasi selama terjebak di dalam goa.
Meditasi inilah yang bisa meredam kecemasan para anak-anak.
Lalu bagaimana meditasi memegang peranan penting dalam kasus ini?
(Baca: Berbobot Hampir 100 Kg, Seekor Ular Piton Ditangkap di Kebun Sayur)
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com ternyata di dalam praktik kehidupan, meditasi terbukti bermanfaat untuk meredakan stres, depresi, dan kecemasan.
Meditasi ternyata memiliki pengaruh yang lebih kuat untuk kesehatan.
Studi baru dari Harvard University dan University of Sienna menemukan bukti kekuatan meditasi, baik untuk penanaman kesadaran diri, memperbaiki konsentrasi, dan perlindungan kesehatan jantung serta kekebalan tubuh.
Dari hasil studi tersebut ternyata meditasi bisa mengubah fisiologi otak manusia.
(Baca: Atalarik Syach Akui Sengaja Blokir Nomor Telepon Tsania Marwa, Ini Alasannya)
Latihan meditasi yang teratur akan membantu meringankan gejala kecemasan dan depresi yang lumrah dialami oleh manusia.
Dalam penelitian yang sudah diterbitkan di jurnal PLOS ONE, para peneliti memilih 24 peserta yang belum pernah melakukan meditasi sebelumnya.
Para peserta tersebut dipandu lewat kursus meditasi selama delapan minggu.
Setiap sepekan, peserta diminta untuk menyelesaikan meditasi dengan durasi dua setengah jam.
Dari situlah mereka belajar berbagai komponen dan gaya latihan meditasi.
Di luar latihan mingguan, para peserta bermeditasi sendiri selama 45 menit di setiap harinya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpunn lewat pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) sebelum dan sesudah program meditasi, ditemukan peserta penelitian yang mengalami penebalan bagian otak yang bertanggung jawab untuk emosi dan persepsi.
Perubahan tersebut semakin memperkuat kekuatan fisiologi tubuh melawan rasa khawatir, cemas, dan depresi.
Buat kalian yang setiap harinya berjuang memenuhi tanggung jawab dan tuntutan, ada baiknya untuk meluangkan waktu untuk bermeditasi. (*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,Hai Online |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |