Grid.ID - Pernahkah kamu memerhatikan urinemu saat buang air kecil?
Sebab, dari urine kita dapat mengetahui tanda-tanda adanya penyakit.
Banyak orang menganggap urine berbusa karena proses pengeluaran yang cepat dan kandung kemih terlalu penuh sehingga cairan berbusa.
Meski teori ini tak disalahkan, tetapi kamu harus tahu bahwa urine berbusa bisa menjadi tanda penyakit serius.
(BACA JUGA : Setelah 8 Tahun berpisah, Alasan Artis Cantik ini Rujuk Bikin Haru! )
Bila sesekali urine berbusa, mungkin faktor kandung kemih penuh seperti yang dijelaskan di atas.
Namun, jika terus menerus mengalami urine berbusa sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Pasalnya, urine mengalami perubahan warna dan berbusa hanya karena faktor obat-obatan dan gejala penyakit.
Dilansir dari Healtline, ada beberapa penyebab urine berbusa.
(BACA JUGA : Tak Segera Dimakamkan Setelah Dipatuk Ular King Kobra, Inilah Alasan Keluarga Rizki )
Urine berbusa bisa karena kandungan yang terkontaminasi ketika seseorang mengalami dehidrasi atau kurang cairan.
Urine berbusa juga bisa mengandung lemak sebagai petunjuk orang tersebut terlalu banyak protein, seperti albumin.
Protein dan urine akan bereaksi dan menciptakan busa ketika buang air kecil.
Urine berbusa bisa terjadi karena ginjal mengalami permasalahan.
(BACA JUGA : Nikita Mirzani dan Fitri Tropica Berhijab, Melly Goeslaw Ucap Syukur )
Ginjal adalah filter tubuh, sehingga jika ada masalah pada ginjal, air seni bisa jadi pertanda gangguannya.
Ginjal yang rusak tidak bisa memfilter racun dengan sempurna.
Hal itu menyebabkan protein pada ginjal mengalir langsung ke urine dan disebut proteinuria.
Proteinuria merupakan tanda penyakit ginjal kronis.
(BACA JUGA : Ridwan Kamil Tuai Pujian dari Netizen Karena Tak 'Selipkan' Putrinya ke SMP Negeri )
Protein atau lemak yang keluar bersama urin dalam bentuk busa bisa menjadi pertanda beberapa penyakit ini:
1. Diabetes
3. Tekanan darah tinggi.
4. Kerusakan saraf
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | nakita,healtline.com |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |