Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi C
Grid.ID - Raden Ayu Siti Hartinah, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien merupakan istri dari Presiden Indonesia yang ke dua, Soeharto.
Ibu Tien menikah dengan Presiden Soeharto pada 26 Desember 1947 di Surakarta.
Ibu Tien kecil hidup berpindah-pindah mengikuti penempatan tugas ayahnya sebagai seorang pamong praja.
Ketika tentara Jepang datang ke Indonesia, Siti Hartinah ikut serta dalam Barisan Pemuda Putri di bawah Fujinkai.
BACA JUGA Lalu Muhammad Zohri, Pemenang Lari 100 Meter U-20 Dunia yang Berasal Dari Desa Pemenang
Pasca kemerdekaan, Barisan Pemuda Putri ini menjadi Laskar Putri Indonesia.
Ibu Tien hadir sebagai salah satu pelopor organisasi wanita ini.
Ia ikut membantu di dapur umum dan palang merah saat perang kemerdekaan Indonesia terjadi.
Menikah dengan Soeharto, Ibu Tien memiliki beberapa peran penting Indonesia.
Salah satunya adalah pengaruhnya terhadap kebijakan pelarangan poligami bagi pejabat di Indonesia yang kemudian ditegaskan dalam peraturan pemerintah.
BACA JUGA Penampakan Tetta Riyani, Teman Hidup Soleh Solihun yang Kayak Ibu Muda
Kebijakan akhirnya keluar dalam bentuk PP Nomor 10 tahun 1983 yang secara tegas melarang PNS berpoligami dan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Soeharto sendiri menegaskan jika ia adalah seorang pria yang setia.
"Hanya ada satu Nyonya Soeharto dan tidak ada lagi yang lainnya.
Jika ada, akan timbul pemberontakan yang terbuka di dalam rumah tangga Soeharto", katanya dengan tegas.
Selain itu, kehadiran Ibu Tien juga sangat menentukan dalam beberapa keputusan penting yang diambil Soeharto saat itu.
BACA JUGA Ratu Elizabeth II Disebut Lebih Menyayangi Meghan Markle Dibanding Mendiang Lady Diana
Salah satunya adalah ketika Soeharto memutuskan untuk terus menjadi tentara setelah ia terserang fitnah di tahun 1950-an.
Ketika Soeharto nyaris berhenti dan memilih menjadi petani atau supir taksi, Ibu Tien memberikan saran yang cukup menohok untuk diri Soeharto.
"Saya dulu diambil istri oleh seorang prajurit dan bukan oleh supir taksi.
Seorang prajurit harus dapat mengatasi setiap persoalan dengan kepala dingin walaupun hatinya panas", kata Ibu Tien.
Semasa menemani Presiden Soeharto memimpin Indonesia, Ibu Tien dikenal sebagai pribadi yang menyukai ketertiban dan kerapihan.
BACA JUGA Gaya Modis Sophia Latjuba dengan Ripped Jeans, Nggak Kalah Kece dari ABG Millennials!
Termasuk urusan rambut.
Beberapa orang menyebut jika Ibu Tien adalah sosok yang tidak menyukai pria dengan rambut panjang.
Dalam catatan para Wartawan Istana, sudah ada dua jurnalis yang pernah ditegur Ibu Tien terkait urusan rambut.
"Nanti potong ya, rambut gondrongnya", tegur Ibu Tien sebagaimana yang tertulis dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara tentang Pak Harto.
Di balik keluwesannya sebagai Ibu Negara, siapa sangka jika istri Presiden Soeharto itu dulunya merupakan sosok yang tomboi.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews (26/4/2016), ketika remaja Ibu Tien tumbuh menjadi gadis manis yang tomboi.
BACA JUGA Mengenal Namaaz Dining, Restoran 'Aneh' yang Jadi Favorit Raditya Dika dan Anisa Aziza
Hal ini disampaikan oleh adik Ibu Tien, Siti Hardjanti Wismoyo.
Meski jarang dibicarakan publik, jasa Ibu Tien akan tetap dikenang masyarakat Indonesia. (*)
Source | : | tribunnews,wikipedia,Historia.id |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |